"Indonesian Transportation, Solve problems or Create new
problems ?"
Seorang ahli Teknik
Sipil Pernah mengatakan kepada saya bahwa ciri ciri Negara maju ada empat,
yaitu SDM yang baik, SDA yang Bagus, Pemimpin yang Visioner, dan Sistim
Tansportasi yang optimal. Bila pada suatu Negara itu keempat empatnya ada, dan
di Mix and Match dengan bagus, maka secara teori Negara
tersebut adalah Negara maju.
Anda pasti pernah melihat peta Negara Indonesia, Negara maritim
yang terdiri dari banyak pulau dan dipisahkan oleh lautan lepas. Pulau
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan banyak lain. Bila ada yang
memisahkan, maka harus ada yang menghubungkan, apakah itu ?. dari sabang
sampai merauke terdapat banyak SDA atau Sumber daya alam yang melimpah juga
diisi oleh SDM atau sumber daya manusia yang beragam suku dan melimpah pula.
agar SDM tersebut dapat menemukan dan memanfaatkan SDA yang melimpah di tanah
airnya pasti ada pula yang menghubungkan, nah apakah itu ?.
Jawaban yang tepat adalah Transportasi, secara umum Transportasi adalah yang
membuat pergerakan atau perpindahan barang dan jasa pada suatu ruang dan waktu
tertentu. Transportasi punya peranan disegala hal pada kehidupan manusia,
transportasi dapat membangkitkan perekonomian, membantu kepentingan sosial dan
politik, namun berdampak negatif pada lingkungan sekitar. Dengan adanya
jalur Transportasi pada suatu wilayah, pergerakan aktifitas pada wilayah
tersebut jadi meningkat. bidang Pendidikan, Ekonomi, Infrastuktur, dan lainnya
mengalami peningkatan. Segala aktifitas seperti mendapat pendidikan, makanan,
dan materi harus dilakukan dengan pergerakan, baik itu jauh atau dekat. dengan
kata lain untuk hidup kita butuh Transportasi.
Indonesia tanah air kita tercinta, adalah Negara yang kaya raya. kita kaya tapi
mengapa kita terpuruk ? mengapa masih banyak masyarakat yang tidak mengenyam
pendidikan yang layak ? mengapa kemiskinan masih menggrogoti ? padahal
Kita memiliki SDM yang beragam dan Khas, SDA yang melimpah, dan anggaplah
pemimpin pemimpin kita adalah orang orang yang visioner. Nah, bagaimana dengan
Sistim Transportasinya ?. apakah anda tahu Mengapa Kalimantan tidak lebih maju,
padahal wilayahnya lebih lebar dari Provinsi lain ? Mengapa daerah Timur
Indonesia dari dulu hingga sekarang masih saja terbelakang ? dan mengapa pulau
Jawa dianggap yang paling maju diantara provinsi lain ?. lagi lagi jawabannya
adalah Transportasi.
Transportasi bisa menyelesaikan masalah, bisa juga menjadi masalah, atau bahkan
memberi masalah baru. Masalah Transportasi adalah hal yang klasik, indonesia
adalah Negara Maritim atau Negara kepulauan. Sejak dahulu kala nenek moyang
kita melintasi lautan dengan kapal kapal besar untuk suatu kepentingan. Karena
pulau pulau yang terpisah, hal ini yang membuat kita terpecah sehingga
Indonesia mudah untuk dijajah, ada banyak celah yang dapat dairasuki oleh
penjajah dijalur laut. Maka perang sering dilakukan lewat permukaan laut, mati
matian mempertahankan tanah air. Jalur transportasi antar pulau juga tidak
luput dari pikiran Bung Karno, beliau adalah perancang beberapa jembatan antar
pulau di indonesia, diantaranya penghubung antara Surabaya-Madura,
Jawa-Sumatera, dan Sumatera-Malaysia. Hingga kini Suramadu yang telah
terbangun, Jawa-Sumatera dalam tahap pembangunan dan Sumatera-Malaysia akan
dibangun setelahnya. Transportasi laut adalah salah satu bagian penting bagi
pendistribusian barang dan jasa diseluruh wilayah Indonesia, dari pulau besar,
kecil, hingga yang terpencil. Membangkitkan dan meratakan perekonomian
diseluruh pelosok Indonesia. Ahok pernah menyatakan pada sebuah
wawancara, “dalam menghadapi AEC (Asean Economic Chalengge) atau Pasar
bebas Asean, Indonesia masih kekurangan Pelabuhan, maka harus dibangun
pelabuhan yang lebih banyak”. Yah, Logistic Performance Index (LPI) atau
Index Pendistribusian Logistik Indonesia kini berada diperingkat 53 dunia, jauh
dibawah Malaysa diperingkat 25 dan Singapura diperingkat 35. Untuk mendongkrak
hal itu, gagasan pemerintah saat ini adalah perencanaan tol laut, membangkitkan
konektivitas antar wilayah diindonesia yang selama ini hanya berpusat diwilayah
tertentu. laut ini akan menggambungkan beberapa wilayah yang sama dengan
pendulum Nusantara yakni PT. Pelindo I, II, III, dan IV. Menggabungkan
konektivitas Pelabuhan Belawan di Medan, Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung
Perak di Surabaya, Pelabuhan Makassar, dan Pelabuhan Sorong Papua, dengan kualitas
layanan dan tarif yang sama. Demand following Supply, rumus
bangkitan Ekonomi sederhana. pembangunan Infrastruktur yang baik
akan diikuti oleh perkembangan Ekonomi yang baik pula.
Diatas sedikit dari Transportasi Laut, bagaimana didarat ?. rumusnya sama,
bangun Infrastrukturnya dulu, sehingga terjadi bangkitan Ekonomi. Investasi
materi seperti ini tidak bisa dibalas dengan materi pula. Pemerintah telah
bekerja keras untuk terus membangun dan memelihara Rute transportasi deseluruh
Indonesia dengan APBD dan APBN yang banyak namun terbatas. Kita tidak perlu
mempermasalahkan pembangunannya, karena Jalan jalan di Indonesia sudah menjadi
proyek tahunan. namun ada masalah lain yang ditimbulkan yakni kemacetan.
Pernahkah anda mendengar berita kemacetan di
Korea Selatan, Taiwan, ataukah Negara tetangga Malaysia ?. Gambar diatas saya
dapat dari buku transportasi yang pernah saya baca dan gambar diatas telah
menunjukkan penyebab utama kemacetan. banyaknya kendaraan dijalan kota kota
besar diindonesia mengganggu aktifitas penduduknya, sehingga Sistem
Transportasi menjadi kacau atau tidak lagi optimal. Transportasi yang awalnya
dapat membantu kehidupan manusia kini menjadi boomerang dan berbalik mengganggu
kehidupan, Dan tidak bisa dipungkiri perkembangan disegala bidang dikota besar
jadi terhambat. Pemerintah bukannya tidak sadar tentang hal ini, telah banyak
perbaikan sistem yang dilakukan, diantaranya pembuatan jalur khusus angkutan
umum, Sarana dan Prasarana baru seperti Trem dan Fly Over, Jalur Three
in one, Jalan Lingkar, pembaruan manajemen lalu lintas, penambahan Ruas
jalan dan banyak inovasi lain. Tapi hal itu tidak sepenuhnya berfungsi bila
tidak adanya kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Di Ibu kota Jakarta
misalnya, baru baru ini telah dibuat sistem parkir baru dan penilangan bagi
parkir liar. Dan bagi saya itu adalah kebijakan yang bagus, karena parkir liar
membuat hambatan samping pada sisi jalan dan pasti mengakibatkan kemacetan.
namun protes masih saja berjatuhan, disalah satu stasiun Tv Swasta warga
Jakarta menyatakan, “kenapa hanya parkir mobil bisa menjadi semahal ini
? memangnya saya kerja hanya untuk bayar parkir ?.” Pernyataan yang salah, sistim ini sudah pasti ditujukan untuk
menekan penggunaan mobil pribadi yang menyebabkan kemacetan. walaupun berubah ubah, entah mengapa pola
pikir kita tidak pernah menjadi lebih baik.
Pernah ada pula pernyataan dari sebuah media yang menyatakan
begini, “Jalanan semakin padat, tapi tidak ada penambahan ruas baru.”.
Bagi saya ini juga pernyataan yang salah, kenapa ? dalam Ketekniksipilan
penambahan ruas jalan baru adalah opsi terakhir untuk mengatasi kepadatan,
perubahan sistim dan manajemen lalu lintaslah yang utama. Karena penambahan
ruas dapat menutup pori pori permukaan tanah sehingga berdampak negatif pada
lingkungan, dan selain itu penambahan ruas dipersulit oleh pembebasan lahan.
Siapa yang tidak tahu Walikota bandung, Ridwan kamil atau biasa dipanggil Kang
Emil ? baru baru ini ia membuat kebijakan dengan membuat Sarana dan Prasarana
Transportasi baru, yaitu Bus Sekolah gratis dengan tujuan mengurangi kemacetan.
Bus Sekolah dibuat sedemikian nyaman sehingga siswa dan siswi kota Bandung
tertarik untuk menggunakannya. Saat wawancara ia menyatakan “saat
bersekolah warga bandung memakai 80% angkutan pribadi dan 20% angkutan umum,
harapan kita dengan diadakannya Bus Sekolah gratis ini, suatu saat nanti
persentasi pemakaian angkutan pribadi dan umum itu akan bertukar.” Nah,
ini baru pernyataan yang benar. Kang Emil inilah yang disebut pemimpin yang
Visioner. Ada suatu grafik yang menyatakan, semakin bagus fasilitas yang
diberikan pemerintah maka semakin kurang biaya yang masyarakat keluarkan, dan
begitu pula sebaliknya. Atau bisa dikatakan semakin bagus fasilitas pemerintah
maka masyarakat akan semakin tertarik menggunakannya karena murah. Akan tetapi
fasilitas yang baik sulit diwujudkan karena anggaran yang terbatas, maka
diambil titik tengahnya, fasilitas yang tidak terlalu baik dibayar dengan
bayaran yang tidak terlalu mahal dari masyarakat. Angkot, Leng,
Mikrolet, Pete’ pete’ atau apapun namanya semakin jarang digunakan
karena fasilitas pelayanan kurang dan biayanya yang mahal bila di bandingkan
dengan kendaraan pribadi. Kendaraan pribadi pun semakin merayap dijalan kota
besar mengakibatkan kemacetan dan polusi.
Segala
hal yang menyangkut masalah Transportasi sejatinya berasal dari manusia itu
sendiri baik itu sistem atau pengunaan pelayanannya. dan harusnya kita sepakat,
apapun masalahnya mari selesaikan bersama sama, memulai dari hal yang kecil,
berusaha tidak melanggar lalu lintas, menjaga lingkungan, menggunakan fasilitas
publik dengan baik, meminimalisir tuntutan kepada pemerintah dan memaksimalkan
pengabdian kepada Bangsa dan Negara.
Until one day,
we make Indonesian to be
a better place,
for the life of our
children later,
not only gives the debt
again
and again
Ayam Ketawa
18 Oktober 2014