17 Jun 2015

[Poem] Datang Lagi

Akhirnya kau datang lagi
Hanya untuk beberapa puluh hari, ratusan hari kau rela menanti
Menawarkan beberapa kantong waktu, dan bebaskan aku memilih satu persatu
Aku tak rela jika kau sama dengan saudaramu yang lain
Yang menjauhkan aku dari yang terkasih
Karena dia yang tidak lagi peduli
Membuatku enggan mencaci
Dan Memilih diam sepi sendiri
Aku tak rela jika kau sama dengan saudaramu yang lain
Yang membiarkan lelapnya tidur pagiku
Memandikanku dengan kekecewaan
Atas dosa yang melekat di dinding kepalaku
pantas saja jika aku dibodohi oleh kebodohanku sendiri
Tolong biarkan subuhku sendu
Agar bisa layangkan semua keresahan
Munajatkan segala keinginan
Tolong Biarkan malamku syahdu
Larikan aku dari gemerlap keributan
Membuatku candu dengan ketekunan
Mei
akhirnya kau datang lagi
Dari tadi aku berkata, namun kau diam saja

2015
Continue Reading...

2 Jun 2015

[Cerpen] Anak Badak


krong! krong! kroong!
Bel berbunyi. bunyinya aneh. bel kaleng biskuit lebaran.
Salah satu temanku mengangkat bola plastik dengan tangan kiri lalu membiarkannya terjatuh. Dengan cepat ayunan kaki kanannya menyambar bola tersebut hingga melambung jauh ke atas lapangan. Lapangan kecil yang multifungsi, bisa jadi lapangan voli, takraw, basket, sepak bola, karate, tinju, smek down, atau bahkan kombinasi dari semuanya. segerombolan siswa mulai menunggu bolanya jatuh. Jumlahnya sekitar tiga puluhan, dua diantaranya jadi kiper.
Continue Reading...

Followers

Follow The Author