29 Jul 2013

Menjadi Penulis ? Mari Lepas Landas…

Menjadi Penulis ? Mari Lepas Landas…

Setiap orang memiliki roda kehidupan sendiri-sendiri, dengan standar yang bebeda beda. Semua orang pasti ingin sukses, namun tidak banyak pula yang mimpinya terhalangi oleh tembok besar karena terintimidasi dengan kesuksesan orang lain, hingga terpuruk dan malas bersaing karna merasa telah tertinggal. Dalam hal ini kedewasaanlah yang membantu, seperti kata Irawan Senda “Lebih baik bijaksana bila kita memberi standar kesuksesan sendiri, tak perlu malu dengan lingkupnya, karena kesuksesan itu yang terpenting bukanlah besar kecilnya, namun bagaimana kita mensyukuri dan menghargai proses....  
Bagi sebagian orang menulis adalah hal yang mainstream atau hal yang sudah biasa dikarenakan banyaknya penulis pemula yang mencari jalannya untuk menjadi seorang penulis sukses, mulai dari menulis Artikel, Cerpen, Novel, Buku, Agama, Keilmuan dan lainnya, yang serius atau karena sekedar hoby, dari hal kecil sampai yang Booming, yang bermanfaat ataupun hanya sekedar Hiburan. Mencari Kesuksesan ? Popularitas ? yeahh..  namun yang paling terpenting dari itu semua adalah menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain karena telah menebar Ilmu.
Menjadi seorang penulis mempunyai banyak keuntungan, baik dari segi Dunia maupun akhirat. Dari segi dunia, telah berjuta juta orang di dunia telah menjadikan Tulisan sebagai mata pencaharian Utama dalam hidupnya, bahkan memiliki harta yang berlimpah karena kesuksesannya menjadi seorang penulis. Bukan cuman harta yang melimpah, memiliki banyak teman dan penggemar karena popularitas yang didongkrak. Andrea Hirata misalkan, penulis Novel trilogi laskar Pelangi. dua Novel dari trilogi tersebut telah di buat Film, sedang Novel yang selanjutnya Edensor sedang dalam tahapan Syuting Film. Tidak perlu daitanyakan lagi seberapa menarik Novel tersebut, karena menceritakan ciri khas asli Indonesia. Dan hebatnya lagi trilogi The Rainbow Troopers (Laskar Pelangi) telah Go Internasional dan diterbitkan oleh FSG, penerbit terkemuka di Amerika yang telah diterjemahkan dalam 20 bahasa di dunia. Belum lagi Raditya Dika, penulis buku Kambing Jantan di tahun 2009, yang sangat di sukai anak muda Indonesia karena berisi lawakan Renyah dan cepat diserap namun tetap punya karakter khas Indonesia. Buku Kambing jantan telah di filmkan dan mampu meraup banyak penonton, Dan puncaknya di tahun 2013, dua Film telah diluncurkannya dalam setahun dan dalam kurun waktu yang tidak lama, Cinta Brontosaurus dan Cinta dalam kardus yang diadaptasi dari Novel dan Serial Komedi Tv. Cinta Brontosaurus meraup sangat banyak penonton di Indonesia, 150 ribu penonton dalam sehari, saingan Film Iron Man 3 !. menariknya Raditya Dika awalnya adalah seorang Blogger, hingga sekarang bukan Cuma sekedar Penulis Novel, dia juga seorang stand up comedian juga pemain serial komedi Tv. mereka berdua termasuk jajaran Novelis terkaya di indonesa. mereka memang seorang seniman.
Dilingkup Internasional lebih sensasional, JK Rowling misalnya, penulis wanita yang menerbitkan Novel Trilogi terlaris dunia, Harry Potter yang semuanya diangkat kelayar lebar, memiliki penghasilan $ 17 juta yang setara 170 milyar rupiah, atau Stephen King, sejak tulisan pertamanya carrie, diangkat ke layar lebar hingga sekarang  karyanya telah terjual 300 juta kopi lalu diterjemahkan dalam 33 bahasa, dan si Raja Horor ini memiliki pendapatan $ 39 juta yang setara 390 milyar rupiah !. Fantastis adalah kata yang tepat, hanya dengan bermodalkan goresan pena diatas kertas mampu mendongkrak kesuksesan dan popularitas yang besar. Ingat ? Saat kita masih kecil, sering muncul pertanyaan, “saat besar nanti mau jadi apa ?”, di jawab dengan jawaban bervariasi, “Dokter !, Insinyur !, Guru !, Polisi !,” atau “Penyanyi !”. tidak pernah ada jawaban “Penulis !”, kenapa ? padahal keuntungan yang didapat jauh lebih besar.
Bukan cuman didunia keuntungannya, di akhirat juga punya keuntungan yang tidak kalah besar. Jika ditinjau dari segi agama, seorang mu’min tentulah harus menjadi seorang yang terbaik bagi mu’min yang lainnya. Dalam Hadistnya Rasulullah SAW memberikan beberapa kriteria mu’min terbaik diantaranya,
Pertama : “khairukum man ta’allamal Qur’an wa ‘Allamahu” (orang yang terbaik diantara kalian adalah orang yang Belajar Al Qur’an dan mengajarkannya. (pada orang lain).
Kedua: “manyuridillahu khairan yufaqqihu fid diin” (siapa yang Allah SWT kehendaki menjadi orang terbaik, dia akan memahamkannya dalam urusan Agama).
Ketiga : “khairunnaas anfa’uhum linnaas” (sebaik baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk manusia yang lainnya).
            Menjadi orang yang bermanfaat bagi orang yang ada disekitarnya merupakan perkara yang sangat dianjurkan oleh Agama, hal ini menjadi indikator berfungsinya nilai kemanusiaan yang sebenarnya. Eksistensi manusia sebenarnya ditentukan oleh seberapa bermanfaat dirinya bagi orang lain. Dalam hal ini manfaat yang ada dalam hadist ini luas, bukan hanya ilmu, dengan membuat hati orang lain senang juga termasuk memberikan manfaat kepada orang lain. Dari Hadist Riwayat Muslim “Jika seseorang meninggal maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal, Shadaqah jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak Shaleh yang mendoakan orang tuanya”. Nah, dengan menulis sesuatu yang bersifat positif lalu disebarkan kepada orang banyak maka, amalan kita di dunia tidak putus.

Tips dan Trik
            Memulai menjadi penulis memang bukanlah sesuatu yang mudah, butuh waktu, kreatifitas, juga butuh jiwanya penulis. Namun dari semua adalah terus menimba memperbanyak referensi  terbaru sehingga pikiran kita diperkaya dengan ilmu pengetahuan yang banyak. bagaimana caranya ? Membaca, dengan membaca baik itu buku ataupun media visual yang lainnya pikiran kita seakan akan dibawa terbang melanglang buana bereksplorasi terhadap bahan yang kita baca. Bahan yang dibacapun berpengaruh pada gaya bahasa tulisan kita, maka dari itu bacalah sesuatu yang bersifat positif. Baik itu Fiksi ataupun nonFiksi, yang tepenting adalah manfaat yang bisa tersampaikan.
Paling penting adalah bacalah sesuatu yang menjadi minat. Love what you Do and Do what you Love, Cintai pekerjaanmu dan kerjakan apa yang engkau Cintai, itulah salah satu konsep kerja professional. jangan paksakan sesuatu yang bertolak belakang dengan karakter diri karena akan membuat kreatifitas berfikir menjadi tumpul. Memulai suatu tulisan bukanlah hal yang instan, namun ada beberapa langkah mudah menurut “Belajar Nulis | Tips Menulis | Menjadi Penulis”, yaitu :
            Pertama, Cetuskan Gagasan. Carilah bahan yang menurut kebanyakan orang menarik, misalkan life skill.
            Kedua, Susun Kerangka.susun kerangka yang sebaik mungkin, agar tulisan dapat dengan mudah di serap oleh pembaca.
            Ketiga, Menulis Cepat, Jelek, Tanpa Sandaran. Tuangkan semua dalam tulisan, semuanya yang ada dalam pikiran apapun itu, bagus atau jelek.
            Keempat, Memperkaya Tulisan. Tambahkan dalil atau kutipan agar tulisan lebih dipercaya dan lebih bervariasi.
            Kelima, Mempercantik, jika tulisan telah selesai, ubahlah kata kata yang biasa menjadi luar biasa dengan tata bahasa yang menarik. Tambahkan metamorf yang pas namun tidak klise, sehingga pembaca tertarik untuk terus membaca.



            Ada pesan dari beberapa penulis sukses bagi penulis pemula,:

"Membacalah sebanyak-banyaknya, kamu akan dapat menulis sebanyak-banyaknya pula,"
-          STEPHEN KING, Raja Horror Dunia
“Saya dulu seperti kerang kosong yang berjalan-jalan di jalanan. Menulis telah membuatku merasa punya jiwa,”
-          JHON MULLIGAN, penulis Shopping Cart Soldiers.
"Tidak peduli mau mengangkat tema apa, atau mau ditujukan kepada anak-anak, remaja ataupun dewasa yang paling terpenting adalah melakukan riset sebanyak-banyaknya," 
-          ANDREA HIRATA, penulis The Rainbow Troopers
“Tulislah buku yang ingin kamu baca”
-          DEE, penulis Perahu Kertas & Madre


Menulis sekarang telah menjadi profesi yang kompetitif, berlomba mencari Kesuksesan dan Popularitas lewat goresan pena diatas kertas.  pepatah mengatakan, “jika ingin Hidup lebih lama, maka harus menulis”, karena dengan menulis kita akan di kenang oleh pembaca hingga ke masa yang akan datang. Mulailah menjadi penulis Sejati dengan niat memberi manfaat bagi orang lain dan mengesampingkan materi dan Aktualisasi diri semata.

“Tulisan bukanlah sekedar kualitas kosa kata ataupun banyaknya karya yang telah dibuat. esensi sebenarnya dari seorang Penulis adalah Memberi manfaat kepada siPembaca”

-          Muhammad Hanif, Newbie Writer
Continue Reading...

26 Jul 2013

"The Roof of Javanese Island"

“The Roof of Javanese Island”
Tujuan Perjalanan
Cuaca agak mendung terlihat diatas atap bandara Juanda, menatapnya sambil bersandar depan emperan minimarket seraya melepaskan penat dan lelah selama penerbangan dari makassar. sambil duduk duduk menikmati sebatang rokok dan memperhatikan keriuhan bandar udara juanda akan kesibukan para calo yang berusaha menawarkan tumpangan. waktu itu menunjukkan pukul 16.45 WIB, yahhh... tak terasa saya sudah berada di kota surabaya dan masih terlintas dipikiranku saat teman teman ngumpul di koridor jurusan sambil membuat upacara kecil kecilan untuk melepas kami ke tanah Jawa, tanah yang kebanyakan orang menyebutnya sumber peradaban Indonesia. Satu hal tujuan saya berangkat ke sana, mengibarkan bendera Korps Skala diatas atap tertinggi pulau Jawa.
                “ wei !”    seru coker dari jauh menghentikan lamunanku
                “Ada apa mas ?” jawabku pelan
                “adami kudapat mobil Travel, kita mau ke Malang atau langsung ke kabupaten Tumpang ?”
                akupun bangkit dari tempat dudukku “ke kota Malang aja deh, aku mau liat liat kota Malang dulu”
                “oke, pade...”
                Yahhh... saya berangkat kesana tidak sendirian, saya berangkat bersama salah satu teman saya di Korps Skala , ‘’Coker‘’ yah...itu nama sapaannya,   kami berangkat kesana sudah dipersiapkan jauh jauh hari sebelum hari keberangkatan. Kami mengikuti sebuah acara Jambore dari sebuah merk Brand Outdoor di indonesia di Gunung Semeru, Jawa Timur.
                Kami pun berangkat menggunakan mobil Travel menuju kota Malang yang memakan waktu kurang lebih 3 jam, disini kami mendapatkan masalah pertama yaitu tidak menemukan tempat peristirahatan sementara, kami pun kalang kabut menelfon sana sini mencari kenalan yang ada di kota Malang, dan setelah berpusing pusing dimobil berjam jam, kami mendapatkan tempat dari seorang keluarga dekat dari Adil (coker) yang bertempat di pusat kota malang,  kami langsung diantar ke tempat tersebut oleh supir mobil travel itu.
                Setibanya di rumah kami langsung beristirahat full, mempersiapkan tenaga untuk hari esok karena ada sisa sisa peralatan dan bahan yang belum siap sebelum melakukan perjalanan. Keesokan harinya tepat pukul 10.00 WIB kami berangkat menuju pusat penjualan diantar oleh supir keluargat coker. Setibanya di pusat penjualan kami langsung melengkapi apa apa saja yang belum siap.
                Pukul menunjukkan 12.00 WIB, Setelah semua perlengkapan sudah kami lengkapi, kami berniat berkeliling kota Malang melihat lihat seisi kota. kan sayang kalau ke jawa cuman naik gunung, cicipi kuliner khas daerah sini boleh juga toh ?.

Awal Perjalanan
                Pukul menjunjukkan 16.00 tepat, setelah jappa-jappa, nganre, dan menyiapkan semua peralatan kami siap berangkat dari kota malang menuju desa tumpang. Sopir siap untuk mengantarkan kami kesana, perjalanan dengan menggunakan mobil membutuhkan waktu kira kira ± 2 jam, karan kondisi jalan yang agak macet.
Ditas mobil pikiranku kembali melayang, was-was, takut, dan sangat bersemangat semua bercampur aduk, karena Mimpi kami disini Cuma satu, atap tertinggi pulau jawa. Jauh jauh hari kami mempersiapkan ini semua, jauh jauh bulan malahan. Maka dari itu kami merasa harus mewujudkan mimpi yg telah lama kami persiapkan ketika sampai di daerah ini, sekali lagi yaitu “Puncak tertinggi Pulau jawa, Puncak abadi para dewa !” kata orang-orang sana menyebutnya. Puncak tertinggi ke-4 di indonesia setelah Rinjani Gn. Kerinci, dan Pyramid Cartens.
Pukul 18.00 tepat kami tiba di desa Tumpang, tempat peristirahatan pertama sekaligus registrasi ulang peserta. Yahh... kami disambut cukup hangat, karena orang sakampung kami ada sangat banyak disini. Mereka juga ikut Jambore Nasional ini, dan kebanyakan dari semua penjuru Kelompok kelompok Pecinta Alam yang ada di Sulawesi selatan, tepatnya dimakassar. Tidak tanggung tanggung jumlah orang Makassar disini ada sekitar 500-an lebih. selain ramah sifat asli mereka juga keluar yaitu Pongoro’, biasalah baru datang di kampung orang.

Semalaman istirahat dan bercengkrama dengan teman teman dari makassar, kesokan paginya tepat pukul 8.00 WIB, setelah mengecek perlengkapan dan memenuhi kebutuhan yang kurang, kami dan teman teman lain dari makassar berangkat menuju desa terakhir, Desa Ranu Pani, kec. Senduro kab. Lumajang dengan menggunakan mobil Hartop karena medan yang berat.  Selama perjalanan menuju kesana kami di hibur pemandangan alam sekitar yang begitu asri, di tambah lagi pemandangan gunung Bromo yang begitu indah walaupun keliahatan dari jauh.
               
                 Setibanya di desa Ranu Pani, kami kembali mengecek perlengkapan kami, karena titik awal perjalanan ke Gn. Semeru adalah disini. Perjalanan yang pastinya seru dan menegangkan, di penuhi tantangan dan ketakutan, namun tetap dihiasi semangat yang berkobar. “Pokoknya haruski’ sampe puncak, jauh jauhki’ dari makassar ine rugi klo dakk sampai” dalam hati kami menggerutu.


                Sebelum berangkat, peserta dibagi menjadi beberapa kloter pemberangkatan, setiap kloter dibagi lagi menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok di dampingi oleh satu panitia. agar meminimalisir hal hal yg tidak dingikan terjadi nantinya. Kami berada di kloter 2, kelompok 2 dan semua peserta yang ada di kloter ini di isi oleh orang orang makassar, dasar orang makassar biar pisah tidak mau.
kami di beri pengarahan dulu oleh panitia sebelum melakukan pendakian, karena ini bukan perjalanan main main dan juga karena jumlah peserta yang hampir 3000 orang, kami harus dijaga ketat demi menjaga alam agar tidak rusak nantinya. Beberapa pengarahan telah diberitahukan beserta larangan larangannya, yah tujuan utamanya agar kawasan wisata ini tidak menjadi bulan bulanan tangan yang tidak bertanggung jawab. Kami sih setuju setuju saja dengan pengarahannya juga peraturan yang di berikan, akan tetapi saya paling benci peraturan yang paling terakhir diucapkan oleh panitia, “Di Larang Keras Mendaki ke Puncak Gunung Mahameru, dan Batas Pendakian Hanya di Perkenankan Sampai Kalimati saja”.

Deskripsi Perjalanan
            Jalur perjalanan menuju puncak mahameru ada tiga tahapan, yaitu:
TAHAP I : Ranu Pani – Lendengan Dowo – Watu Rejeng – Ranu Kumbolo
TAHAP II : Oro Oro Ombo – Cemoro Kandang – Jambangan – Kalimati
TAHAP III : Arcopodo – Cemoro Tunggal – Mahameru.
a.       Ranu Pani, 15 Nov 2012, pukul 10.30 Wib
Awal perjalanan kami, ketinggian ± 2100 mdpl, suhu -4° – 15° C,  terdapat danau, pos penjagaan dan gerbang kawasan wisata Bromo Tengger Semeru. desa terakhir yang dilalui, Mata pencaharian penduduk asli adalah bercocok tanam sayur mayur. Keadaan sekitar masih alami di tandai banyak pepohonan juga ladang sayur penduduk.

b.      Lendengan Dowo, 15 Nov 2012, pukul 11.20 Wib
ketinggian ± 2300 mdpl, suhu -4° – 15° C, Semacam daerah di jalur perjalanan, terdapat papan nama. Sebagian Jalan setapak di paving blok. Keadaan sekitar dihiasi tanaman semak belukar yang masih beraturan dan tidak mengganggu para pendaki.

c.       Pos 1, 15 Nov 2012, pukul 12.12 Wib
ketinggian ± 2300 mdpl, suhu -4° – 15° C, terdapat papan nama dan pos tempat peristirahatan. Medan relaitf landai dan Sebagian Jalan setapak di paving blok. Keadaan sekitar masih dihiasi tanaman semak belukar yang masih beraturan dan tidak mengganggu para pendaki.

d.      Pos 2, 15 Nov 2012, pukul 14.56 Wib
ketinggian ± 2300 mdpl, suhu -4° – 15° C, terdapat papan nama dan pos tempat peristirahatan. Medan masih landai dan Sebagian Jalan setapak di paving blok. Keadaan sekitar masih dihiasi tanaman semak belukar mulai tidak beraturan dan mulai mengganggu para pendaki.

e.      Pos 3, 15 Nov 2012, pukul 17.21 Wib
ketinggian ± 2300 mdpl, suhu -4° – 15° C, terdapat papan nama dan pos tempat peristirahatan yang sudah rubuh. Medan masih landai namun terdapat beberapa pendakian pendek dan jembatan penyebrangan . Keadaan sekitar masih dihiasi tanaman semak belukar mulai tidak beraturan dan mulai mengganggu para pendaki.

f.        Pos 4, 15 Nov 2012, pukul 18.29 Wib
ketinggian ± 2400 mdpl, suhu -4° – 15° C, terdapat papan nama dan pos tempat peristirahatan. Medan perjalanan naik dan turun. Tidak jauh dari pos ini sudah kelihatan danau ranu kumbolo yang menjadi tempat peristirahatan kedua para peserta.

g.       Ranu Kumbolo, 15 Nov 2012, pukul 18.29 Wib
ketinggian ± 2400 mdpl, suhu terendah -6° – -20° C, tempat perisitrahatan kami yang kedua. terdapat papan nama dan tempat peristirahatan berupa hamparan rumput yang luas. Disini kami di suguhi pemandangan danau Ranu Kumbolo. Danau yang bersih, Sunrise yang indah, juga padang ilalang yang hijau nan asri. Di danau ini para pendaki dilarang memancing, berenang, dan juga mencuci peralatan dengan bahan kimia. Itu dilakukan agara ekosistem pada daerah tersebut dapat dijaga keseimbangan juga kealamiannya.














          “Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja”

Disini kami mendirikan tenda untuk camp pertama, di iringi hujan yang turun cukup deras ditambah dingin yang merasuk keseluruh tubuh. beristirahat memulihkan tenaga karena esok hari harus melanjutkan perjalanan ke puncak. Kami juga bercengkrama dengan Pecinta Alam lain dari daerah berbeda asalnya. Ada dari surabaya, malang, jakarta, bandung, sumatera, juga sulawesi.
Pagi menjelang, sunrise diantara bukit memberi pemandangan yang indah menemani pagi kami. Masih terngiang kata kata panitia di telingaku, batas pendakian Cuma sampai di kalimati, hmm... alasan pendakian ini ditutup dikarenakan beberapa minggu yang lalu ada pecinta alam yang hilang saat kepuncak, dan saat ditemukan sudah meninggal. Kami pun bersama beberapa teman dari makassar berembuk untuk mendiskusikan apakah akan melanjutkan perjalanan ini atau tidak. Muncul beberapa alasan dari kami kenapa tidak boleh melanjutkan, diantaranya karena disana tidak terdapat sumber air juga apabila saat akan melakukan summit ke puncak harus tepat pada waktunya, karena Gunung Semeru termasuk gunung masih aktif dan memiliki asap beracun yang dapat menghilangkan nyawa pendaki. Soe Hoek Gie termasuk pendaki yang meninggal karena asap beracun ini.
Hasil setelah kami berembuk ada dua, pertama mencari aman bagi keselamatan kami dengan cara tetap tinggal di Ranu Kumbolo hingga kegiatan ini selesai, dan yang kedua apabila ingin melanjutkan perjalanan, harus melanjutkan hingga ke puncak bukan hanya sampai di kalimati. Dan keputusannya, semua teman teman mengambil sikap untuk tetap tinggal, dan tidak pergi membahayakan diri.
  Sesaat setelah team kami memutuskan untuk tinggal, saya pergi meninggalkan pembicaraan untuk mencari angin sambil terus bimbang memikirkan team yang tidak jadi berangkat menuju puncak. “apa tidak ada keputusan lain, kecuali tinggal ? hmm... terima saja deh, meskipun sudah jauh jauh kesini, semua pasti ada berkahnya. Walaupun sulit untuk kesini lagi, pasti ada waktu untuk kesini lagi”. Saya pun kembali ke kamp tempat teman teman berkumpul dan rela menerima keputusan teman teman.
“wei ..!” coker memanggil.
“kenapa... ?” saya menyahut.
“sampai kapan ko mau melamun ? packing barang barang kebutuhanmu, ini ada kak ibe’, tejo, yasser, sama aldi mau jalan sampe puncak. Tapi kalo takutko ikut, bantu mka paeng packing barang barang kebutuhan ku, habis jum’atan maumi anak anak berangkat.....”.
“badanmu yang kecil begitu saya biarkan berangkat sendiri ? kau tidak bisa jalan sendiri, harus ada saya temani. Tunggu saya packing barang barangku.....”.

Singkat cerita, kami berlima dari team makassar memutuskan berangkat menuju puncak. Dengan perlengkapan yang ada kami bersiap berangkat menuju tantangan yang kami tidak pernah tau seberapa beratnya, dibakar semangat yang tidak padam, mempertaruhkan nyawa, mengingat keadaan orangtua kami yang menunggu dirumah, dan yang paling penting dalam hati kami terus berdo’a, agar selamat hingga tujuan. Sebelum pergi, kami Shalat Jum’at dulu bersama teman teman Muslim yang lain. Yahh... sederhanalah tempat kami shalat, hanya beralaskan terpal dan matras, namun niatnya yang harus luar biasa.
Pada pukul 12.48 Wib tanggal 16 November 2012, setelah Shalat jum’at kami berangkat. Dari Ranu Kumbolo kami melanjutkan perjalanan ke Kalimati, sebelum kalimati kami harus melewati jalur Tahap II yaitu :
Ranu Kumbolo - Oro Oro Ombo – Cemoro kandang -  Jambangan – Kalimati

h.      Cemoro Kandang, 16 Nov 2012, pukul 14.50 Wib
ketinggian ± 2500 mdpl, suhu terendah -6° – -20° C, perjalanan ketempat ini cukup menguras tenaga, karna harus melewati medan yang sangat menanjak dan penurunan yang cukup curam. Disini kami melewati “tanjakan cinta” dan padang savana Oro Oro Ombo. tanjakan cinta memiliki mitos tersendiri bagi para pendaki, katanya bagi pendaki yang melewati tanjakan cinta sambil memikirkan pasangannya, dan mata yang menatap terus kedepan tanpa pernah melihat kebelakang, niscaya akan langgeng dengan pasangannya. penasaran ? silahkan coba sendiri.


i.        Kalimati, 16 Nov 2012, pukul 17.46 Wib
ketinggian ± 2700 mdpl, suhu terendah -6° – -25° C, perjalanan ketempat ini sangat menguras tenaga, karena masuk kehutan yang mendaki dan menurun, banyak pohon pohon tumbang yang mengganggu perjalanan, ditambah lagi suhu yang sangat rendah dan turun hujan yang cukup deras menambah kesulitan medan yang harus ditempuh. Di Kalimati kami beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga sebelum melakukan summit ke puncak Mahameru. Di daerah ini terdapat haparan tanah lapang yang cukup luas juga pos peristirahatan berupa pondok rumah kayu.
         Setelah mendirikan tenda, kami segera menyiapkan makanan lalu segera istrahat memulihkan tenaga karena sekitaran pukul 00.00 Wib kami akan segera berangkat. Perjalanan memerlukan waktu kira kira 9 jam ( 3 jam ke batas vegetasi + tanjakan berpasir 4-6 jam) dan kami harus tiba di puncak sebelum pukul 8.00 Wib esok hari, ini dikarenakan asap beracun dari puncak Mahameru yaitu Wedus Gembel akan menyembur sekitaran pukul 9.00 Wib, jadi diperlukan ketepatan waktu pada perjalanan ini agar kami dapat mengantisipasi bahaya yang terjadi.

Pukul 12 malam lewat kami pun terbangun, mempersiapkan peralatan yang akan kami bawa ke puncak tidak lupa membawa bendera korps Skala yang akan kami kibarkan di atas puncak. Setelah persiapan selesai kami berembuk dan berdo’a sebelum melakukan perjalanan, agar Allah SWT melindungi setiap langkah dalam perjalanan kami. Dalam perjalanan, kami sempat dicegat oleh panitia yang melarang kami untuk berangkat namun kami tetap bersikeras untuk berangkat.  kami diminta mengumpulkan kartu tanda pengenal beserta hasil cek kesehatan untuk registrasi peserta yang melakukan perjalanan hingga puncak, setelah itu panitia meloloskan kami melakukan perjalanan menuju puncak. Sebelum berangkat panitia menitip pesan kepada kami, “hati hati yah mas saat perjalanan, saling menjaga satu sama lain dan jaga kekompakan. karena apabila terjadi sesuatu hal, itu bukan tanggung jawab kami selaku panitia.”-____-



Pada pukul 00.20 Wib tanggal 17 November 2012, memulai perjalanan dari kalimati. Perjalanan terberat dimulai disini, suasana malam yang mencekam ditambah dinginnya kalimati mengiringi perjalanan kami. untuk menuju puncak mahameru dilalui dengan jalur Tahap III, yaitu :
Kalimati – Arcopodo - Cemoro tunggal -  Puncak Mahameru

j.        Arcopodo, 17 Nov 2012, pukul 02.16 Wib
ketinggian ± 2900 mdpl, suhu terendah -6° – -25° C, perjalanan ketempat ini sangat menguras tenaga, karena masuk kehutan yang mendaki dengan kemiringan ± 40°. suhu makin mencekam, penutup kepala, masker, sarung tangan, baju dan jaket berlapis lapis sudah terpakai, namun dinginnya masih merasuk tubuh. Disini terdapat area peristirahatan dan juga tempat memasang tenda. Perjalanan kami terasa agak lambat, karena banyaknya peserta lain yang juga melakukan perjalanan kepuncak, sekitaran 500 orang lebih.
 
k.       Cemoro tunggal, 17 Nov 2012, pukul 03.12 Wib
ketinggian ± 3000 mdpl, suhu terendah -6° – -25° C, batas Vegetasi antara hutan ke pasir bebatuan. dari sini perjalanan menuju puncak yang paling menguras tenaga, ini dikarenakan medan yang berpasir yang memiliki kemiringan ± 40°-60°. Setiap kali melangkah terasa sangat sulit, setiap 3 kali melangkah turun selangkah. Kadang kami beristirahat sejenak karena kelelahan. Disini para pendaki dilarang manginjak batu saat pendakiaan, karena bisa membahayakan pendaki lain yang ada dibawah.




ditengah perjalanan, terjadi kecelakaan yang membuat setengah dari total pendaki batal melakukan perjalanan hingga puncak. Pada saat itu ada seorang pendaki yang tidak sengaja menginjak batu besar, batu tersebut jatuh mengenai pendaki yang ada dibawahnya hingga pendaki itupun ikut terjatuh berguling guling. Untunglah ada pendaki lain yang menolongnya sehingga tidak terjatuh terlalu jauh. Walaupun begitu lukanya parah, kepalanya yang terkena benturan  terluka, dan banyak lecet di badannya. Pada waktu itu banyak pendaki yang turun dan membatalkan perjalanannya karena takut apabila terjadi lagi selanjutnya. Jujur sayapun was was setelah kejadian itu,  perjalanan yang masih jauh sempat membuat saya ragu untuk melanjutkan perjalanan.
“Lanjutkan saja, takdir ditangan Tuhan, apapun yang akan terjadi selanjutnya Tuhan yang mengatur, saya hanya berusaha untuk mendapatkan yang saya inginkan...”
  
l.        Puncak Mahameru, 17 Nov 2012, pukul 07.41 Wib
ketinggian ± 3676 mdpl, suhu terendah -6° – -25° C, Puncak Para Dewa. daerah yang cukup luas, terdapat bendera yang berkibar sebagai tanda puncak Mahameru. Keadaan vegetasi, hanya pasir dan bebatuan, terdapat kawah yang besar dan dalam tempat menyembur gas beracun wedus gembel. dari puncak terlihat pemandangan yang sangat indah tiada duanya. Disini terdapat pula tugu Soe Hoek Gie.
Setelah melakukan perjalanan yang sangat melelahkan, akhirnya kami tiba di puncak dengan selamat. Puji syukur tak henti hentinya kami ucapkan kepada yang maha kuasa, perjalanan penuh tantangan, ketakutan, kobaran semangat, Do’a, dan jiwa yang pantang menyerah. Beberapa kali kami berteriak histeris, bukan karena ada artis atau apa, tapi karena hanya dengan cara itu kami dapat meluapkan perasaan kami karena telah menginjakkan kaki di Puncak Tertinggi Pulau Jawa, Puncak Para Dewa. Di puncak kami berfoto dan menikmati pemandangan alam yang indah, gunung Arjuno dan Bromo nampak indah dari jauh dihiasi Samudra awan yang tak henti hentinya kami memandangnya.
“dari tiga ribu orang lebih yang ikut serta pada kegiatan ini, sekitar lima ratus orang yang berangkat kepuncak, akan tetapi hanya seratus orang lebih yang sampai hingga puncak, dan diantara seratus orang tersebut ada kami berdua....”

 





























 








Continue Reading...

24 Jul 2013

Kemerdekaan Pers Indonesia, Dulu, Kini, dan Nanti

Kemerdekaan Pers Indonesia,
Dulu, Kini, dan Nanti
Jadikan yang Benar sebagai sebuah Kebenaran,
 dan yang Salah menjadi Sebuah Kesalahan

Dalam artian umum, pers adalah suatu badan penerbitan media massa, secara etimologis berasal dari kata latin yaitu pressare dari kata premere, yang berarti tekan dan cetak, menurut  Gamle adalah bagian komunikasi antara manusia (human communication), dalam arti, media merupakan saluran atau sarana untuk memperluas dan memperjauh jangkauan proses penyampaian pesan antar manusia.
Pers Indonesia dimulai Sejak dibentuknya Kantor berita ANTARA didirikan tanggal 13 Desember 1937 sebagai kantor berita perjuangan dalam rangka perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia, yang mencapai puncaknya dengan berjasa memproklamirkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
Di zaman orde lama Pers adalah sebuah lembaga yang terkekang oleh pemerintah tanpa adanya hak berpendapat atau kemerdekaan Pers. Indonesia dibangun atas dasar konsepsi kedaulatan rakyat,  dan masyarakat demokratis  itu menuntut hak publik, bahwa Tidak ada kemerdekaan pers ini berarti tidak ada pula hak asasi manusia (HAM). Sehingga Aktualisasi keberhasilan perjuangan itu adalah dibentuknya Dewan Pers yang independen sebagaimana ditetapkan dalam UUD No. 40 tahun 1999 tentang Pers, Hasil perjuangan itu memang tercapai dengan bulatnya pendirian sehingga muncul semboyan“biarkanlah pers mengatur dirinya sendiri sedemikian rupa, sehingga tidak ada lagi campur tangan birokrasi”.
Di zaman sekarang, Pers Indonesia benar benar telah berubah warna. Yang dimana hanya memuat berita yang menarik minat masyarakat, tanpa memikirkan kualitas berita yang disajikan. Ditambah Politik mulai menguasai panggung media, iklan Parpol mendominasi tanpa memperdulikan etika non formal dan Melupakan efek sampingnya yang dapat merubah perilaku masyarakat. Hal ini sebenarnya tidak langsung mencoreng demokrasi, penyalahgunaan kebebasan yang sebenarnya adalah esensi dari sebuah lembaga Pers. Hal sama pun terjadi pada Lembaga Pers Mahasiswa, yang lebih mengutamakan ide ide berita sebagai aktualisasi lembaga masing masing, mendahulukan tujuan pribadi dan radikalisasi berpendapat tanpa memperdulikan arti kebenaran yang sebenarnya.

Tidak bisa dipungkiri, Pers sangat berindikasi sebagai sumber provokasi terkuat, berskala Nasional hingga Internasional. Media cetak, media Audio dan Visual, dan media jejaring sosial sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat modern. Pikiran dan Perilaku publik seakan akan terhipnotis oleh semua isu yang terpublikasi. Pemilik MNC TV  dan Metro TV  misalnya, adalah seorang aktifis di salah lembaga satu Partai Politik terkemuka diindonesia.  semoga saja sebagai seorang pemimpin lembaga media, bukan hanya pencitraan baik terhadap dirinya saja yang di beberkan.
Ease of Liberty, penyalahgunaan kebebasan Demokrasi yang telah diperjuangkan oleh sejarah. Sejarah yang berjuang demi kebebasan, bukan kebebasan yang menjadikan publik terkekang dan monoton dengan tontonan menjajah mata, mulut, dan telinga publik. Mahasiswa sebagai kaum Intelektual, terhalangi oleh isu isu yang seakan akan menyudutkan pergerakannya. Anggapan negatif telah merusak citra Mahasiswa yang sejatinya adalah penjaga moral masyarakat. Entah bagaimana tata cara berfikir masyarakat nantinya apabila problematika ini berkembang.
 Harapan kedepan adalah bagaimana lembaga pers bersikap sebagai lembaga yang bebas dari nepotisme, yang membuat pencitraan yang objektif terhadap semua pihak, tanpa mengambil keuntungan dari masyarakat umum. Karena Sebaik baiknya bahasa adalah bahasa yang berasal dari kejujuran.
“Potonglah kaki tangan seseorang lalu masukkan di tempat 2 x 3 meter dan berilah kebebasan padanya. Inilah kemerdekaan pers di Indonesia.”
-      Soe Hok Gie                                                              


Continue Reading...

Followers

Follow The Author