28 Feb 2014

[Flash Fiction] When it Rains


Rangga menatap keluar jendela, menopang dagu sembari menatap hujan yang sudah seharian turun. menikmati setiap tetesan dengan headset tersangkut di kedua telinganya. Tatap matanya sayu, hayalannya melayang kemana mana.

            Tiba tiba dadanya sesak, jantungnya berdetak semakin cepat, dan sekujur tubuhnya perlahan jadi dingin.
Continue Reading...

26 Feb 2014

[Cerpen] The Forest After Twilight

“Sekarang aku sudah betul betul muak dengan perilaku mereka !”
            Suara barusan menghentakkan pendengaran hampir seluruh penghuni hutan, pohon dan batu sempat kaget oleh suara tersebut. Suara yang berasal dari permukaan menanjak diantara geliat akar dan semak belukar. Meledak begitu saja dari mulut Sang Tanah tidak lama setelah sekelompok manusia pergi berlalu. Jika saja Sang Tanah bisa leluasa menggerakkan badannya sendiri, seluruh hutan pasti sudah beregetar.
Kala itu senja mulai menyelimuti,
sang mentari turun di kaki langit dan bersembunyi dibalik punggung bukit. Cahaya mentari yang menusuk diantara daun perlahan meredup, ditutupi bayangan deretan  pepohonan hutan. Rona kemereah merahan berubah menjadi kelabu, Awan stratokomulus berangsur angsur beranjak dari tempatnya semula, di gantikan oleh bintang dan rembulan yang menambah pesona gelap malam.
Segelap perasaan Sang Tanah.
Continue Reading...

Followers

Follow The Author