23 Des 2013

Mimpi Di Ujung Jalan

MIMPI DI UJUNG JALAN

Di poros Jalan ini
Aku bermimpi
Berteman sendu
Dan tak pernah malu

Di Poros Jalan ini
Hembusan angin membelai
Cahaya munusuk diantara daun
Kudekap jemarimu dengan santun

Continue Reading...

22 Des 2013

Risau

RISAU

Kumenoleh disetiap kesempatan
Berharap hadirmu di ujung jalan
Masih selalu tegak berdiri
Masih selalu menanti

Kubiarkan tegak tanpa tumpuan
Terus mengalir tanpa alasan
Walau endapkan lara
Walau endapkan resah
Continue Reading...

13 Des 2013

Personal Branding

Personal Branding
Terlalu kuat arus Globalisasi, tidak terbendung, hanya dapat kau manfaatkan atau malah meracuni tubuhmu.
          Sosial Media yang dahulu hanya digunakan sebagai alat penyedia hubungan interpersonal, sekarang telah menjadi gaya hidup bagi mayoritas masyarakat di dunia. Siapa yang tidak mengenal Sosial Media ? penghubung antar sesama melalui jaringan internet yang sangat terekspos diseluruh pelosok dunia.
Continue Reading...

3 Des 2013

Kalian Butuh Regulasi !

KALIAN BUTUH REGULASI !
By Ayam Ketawa (Muhammad Hanif Al Basyar)
Petualang yang berjalan menuju singgasana Pujangga Retoris, mencoba menulis di kertas tipis, dengan untaian kata baris demi baris, agar cepat laris diantara para gadis manis.
Cukup dengan satu kalimat, agar aku tidak terlihat Asing.
Not Great, Just Suprising.

            Psikologi adalah hal yang paling mempengaruhi kehidupan setiap orang. Keadaan serta lingkungan sekitar yang selalu memaksa, membuat pola pikir, sikap, serta perilaku berubah drastis, bahkan kodrat seseorangpun dapat berubah !.  manusia memiliki kodrat diciptakan berpasang pasangan, tertarik dengan lawan jenis lalu melahirkan keturunan. Manusia juga sudah dikodratkan untuk berani menyalahi aturan, termasuk berani menyalahi kodratnya sendiri.
            Banyak orang orang yang menyalahi kodratnya karena dipaksakan oleh keadaan. Banyak contoh kasus yang terjadi, sehingga seseorang tidak menyukai alias membenci lawan jenisnya. Misalkan saja pada sebuah keluarga, terjadi kasus broken home yang ujung ujungnya berdampak negatif pada anak. Orang tua berpisah, jikalau anaknya seorang laki laki dan mengikuti ayahnya, dia akan cenderung tidak menyukai ibunya yang seorang wanita, terbawa hingga dewasa dan akan berdampak pada hubungan asmaranya.
Adapun orang orang yang cenderung menyukai sesama jenis karena pengalaman buruk yang terjadi di kehidupannya. Contohnya pada sebuah hubungan relationship, seseorang depresi karena merasa tidak mempunyai pasangan lawan jenis yang tepat dengan berbagai alasan. Sehingga orang tersebut lebih memilih menyukai dengan sesama jenis dengan berbagai alasan pula. Satu lagi alasan kenapa keadaan bisa merubah kodrat seseorang, yaitu kemiskinan yang telah menjadi trending topik di Negara kita tercinta. Semakin banyaknya pengangguran, minimnya pendidikan, ditambah lingkungan yang memaksa sehingga menjadikan seseorang menjual dirinya untuk sesama jenis demi selembar rupiah.
            LGTB (Lesbian Gay Transgender Biseksual) telah menjadi fenomena umum namun berdampak negatif  bagi yang bersangkutan maupun orang sekitarnya.  Banyak dampak yang dihasilkan diantaranya adalah penyakit menular HIV Aids, menurunnya kekebalan tubuh, merusak syaraf dan kanker anus. Yang baru disebutkan apakah ada hal yang positif ? itu semua penyakit dan tidak ada penyakit yang baik untuk kesehatan.  Kehidupan gay bukan cuma memperpendek umur, jika mereka tetap memilih untuk hidup dengan cara seperti itu, mereka tidak akan menghasilkan keturunan, dengan kata lain mereka adalah keturunan terakhir.
            Gay jelas adalah sesuatu yang buruk, namun masih banyak orang orang yang berani melakukannya. Mereka berani karena seakan akan memiliki kebanggan atas diri mereka, merubah jiwa mereka. Orang orang yang merasa tidak setuju atas perilaku mereka hanya mencemooh, padahal kita sebagai makhluk sosial tidak boleh melakukan pembiaran atas hal hal negatif yang terjadi lingkungan masyarakat. Mencemooh hanya akan membuat mereka semakin keras dengan prinsip yang mereka pegang, kerena cemoohan hanya akan dibalas cemoohan balik dari mereka. Jika hanya sebatas perasaan tidak masalah, akan tetapi yang jadi masalah apabila penyakit yang ditimbulkan dan penularannya, Butuh tindakan yang tepat untuk mereka.
            Di negara lain, telah dibuat undang undang tersendiri bagi kaum gay, mereka diberi batasan yang tepat dan layak agar hal hal negative tidak meluas. Nah, di Negara kita ? pemerintah tidak membahas hal tersebut didalam undang undang, namun seakan akan melakukan pembiaran atas hal tersebut. Tapi sebaiknya kita tidak terus terusan melakukan protes terhadap pemerintah, kita seharusnya mempunyai inisiatif sendiri agar hal negatif tidak meluas di lingkungan sekitar kita. Sosialisasi adalah hal yang tepat, mencegah terhadap orang orang yang bisa terjerumus terhadap hal tersebut terutama untuk anak anak. Namun bagaimana kepada orang orang yang telah terjerumus ? butuh kemauan dari personal itu sendiri, apabila kemauan telah ada mereka bisa dibuat normal kembali dengan berbagai cara, salah satunya adalah rehabilitasi. Langkah terakhir adalah paksaan, dengan pembatan regulasi yang keras dari pemerintah.
            Gay memang telah menjadi gaya hidup, yang terjadi dengan atau tanpa kemauan person itu sendiri. Dan kebanyakan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang merubah psikologi mereka. Entah atas alasan apa Tuhan menciptakan perasaan seperti ini. manusia diciptakan telah memiliki keberanian, termasuk keberanian untuk cinta yang terlarang. cinta dan kasih sayang memang tidak ada batasnya, tapi peraturan yang ada dimuka bumilah yang membatasinya.


            
Continue Reading...

28 Okt 2013

Sumpah Pemuda bukan Sampah pemuda

Sumpah Pemuda bukan Sampah pemuda

Kodratnya pemuda itu berjuang, dengan jiwa Kesatria, atas nama Kebenaran, untuk Kedamaian, demi Kenyamanan, bukan Kerusuhan.
Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 diBatavia (Jakarta), Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan". (sumber : Wikipedia)
            Pemuda adalah hal yang tidak dapat terpisahkan dari sejarah Negara Republik Indonesia, siapa yang memaksa Bung Karno dan Bung Hatta mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia ? siapa yang berani berjuang memaksa turunnya rezim Soeharto ? siapa berani mati matian menyalurkan aspirasi rakyat untuk menentang kebijakan Pemerintah yang menyeleweng ? siapa yang hadir paling terdepan untuk menyelesaikan Problematika negeri ini ? sudah jelas, Pemuda dan Pemudi Indonesia.
            Pergerakan seorang Pemuda adalah yang paling besar pengaruhnya di tengah masyarakat. dalam hal aktualisasi dan prestasi merekalah yang berjuang mati matian bersaing untuk posisi yang terdepan, Tidak dapat dipungkiri Pemudalah yang berani merubah dunia. Namun dalam hal efektifitas hasil akhir, pemuda belum maksimal menjalankannya dikarenakan oleh pengalaman yang minim. Apabila kemauan dilengkapi dengan ilmu yang bermanfaat, itulah implementasi yang sempurna.
            “Abad dua puluh satu, dimana para pemuda harus bersatu untuk menjaga nyala api, untuk terus berkreasi” –Bung Karno
            Kutipan diatas adalah salah satu isi deretan pidato Bung Karno mengenai Sumpah Pemuda. Bila di kaji secara mendalam banyak makna yang terkandung. Bung Karno menginginkan para pemuda pemuda Indonesia untuk bersatu demi menjaga semangat persatuan dan kesatuan Indonesia, agar Indonesia menjadi lebih baik dimata dunia dengan segala kelebihannya. Pesan ini bukan ditujukan hanya untuk pemuda dahulu saat dijamannya. Perjuangan para pemuda dahulu memang luar biasa, tidak segan secara frontal mengungkapkan kebenaran. Berjuang atas nama kebenaran hingga membuat perubahan demi kedamaian. Bertahan dan melawan arus penindasan dengan mental sekuat baja. Berbeda di jaman sekarang, seiring dengan negatifnya arus globalisasi yang kian menggerus, semangat ini seakan akan memudar, berdampak kepada psikologi dan mental para pemuda tersebut. Mayoritas Pemuda seakan akan kurang peduli dan bersikap munafik dengan problmatika yang ada di tengah tengah masyarakat. Sedangkan Pemuda Minoritas masih ada yang berani memperjuangkan kebenaran ditengah masyarakat, perjuangan yang kurang dukungan. Aspirasi yang di sampaikan tidak ditanggapi baik oleh masyarakat, entah mengapa.
            Niat yang baik harus dilakukan dengan Cara yang tepat. Di era modern sekarang, hidup yang diingikan adalah kenyamanan dan tidak memperdulikan kedamaian. Masyarakat Modern kurang menyukai penyaluran aspirasi yang mengganggu kenyamanan dan ketentraman hidup mereka. Aspirasi seperti apa ? dikalimat terakhir Bung Karno pada kutipan diatas, adalah “terus berkreasi” dengan kata lain pemuda harus bersatu dan berjuang untuk berkreasi. Pemuda butuh sesuatu yang baru untuk mengaspirasikan solusi setiap problematika yang ada di masyarakat. Apa solusinya ? Pemuda butuh Kreatifitas yang lebih dalam hal ini, apabila tidak menemukan sesuatu bentuk yang baru, buatlah penambahan atau Inovasi yang baru. Pemuda juga musti mempunyai jiwa Seni dalam beraspirasi demi kenyamanan si penerima aspirasi tersebut. Karena makna yang terkandung dapat diserap dengan baik dengan perasaan yang nyaman. Bakar ban ? mengakibatkan rusaknya lapisan ozon, merusak fasilitas umum ? berakibat pada kerugian Negara dan kerusakannya hanya jadi sampah. menutup jalan raya ? mengakibatkan macet dan menambah pekerjaan baru untuk polisi. menjarah mobil truck ? akan menambah penderitaan bagi sopir. Hal hal negatif seperti ini hanya merusak pencitraan. Pemuda  hanya dianggap Sampah yang tidak berguna. mending kalau dianggap tidak berguna, kalau dianggap pembuat kerugian ? apa bedanya dengan tindakan kriminal ?.
            Apa salahnya menyalurkan aspirasi dengan cara yang baik dan nyaman ?. Menulis Artikel ? tulisan dapat dimodifikasi dengan baik sehingga mengandung pesan pesan moril yang lebih frontal. Aksi Damai ? tetap jadi perhatian, tidak mengganggu, tidak rusuh. Teatrikal ? jadi pusat perhatian, pesan langsung tersampaikan. Musik ? Pusat perhatian, terkenal, dan menghasilkan uang. Buku dan Film ? apalagi. Hal hal tersebut hanya contoh kecil dari berbagai macam cara. Cara cara tersebut dapat menjadi efek psikologis dan merubah watak masyarakat terhadap sesuatu sehingga makna yang tersampaikan dapat menjadi pelajaran dan pelajaran tersebut berubah menjadi kebiasaan bagi masing masing orangnya.
            Teori hanyalah menjadi sebuah Teori apabila tidak diaplikasikan. Untuk menjalankan sebuah teori adalah sesuatu yang cukup sulit apabila tidak diikuti oleh semangat yang besar, ketakutan untuk mencoba dan ketakutan mengambil resiko. Butuh jiwa Petarung  untuk menjalankannya, Dipo Alam seorang Sekretaris Kabinet Negara mengatakan di tweetnya Kalau Anda mau berjuang untuk kebaikan dan kebenaran, belum apa-apa sdh minta jaminan risiko, silakan duduk baik baik manis.
           


Continue Reading...

16 Agu 2013

Mengkader Kembali Rasa Nasionalisme

Mengkader Kembali Rasa Nasionalisme

Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri. – "Bung Karno" 

          Bangsa Indonesia patut berterima kasih kepada para Pemuda terdahulu, karena atas jasa jasanya yang melatarbelakangi peristiwa Rengasdengklok hingga Indonesia dapat memproklamasikan kemerdekaannya. sekitar pukul 10 pagi, 17 agustus tahun 1945, Soekarno dan Hatta yang diwakili oleh pemuda indonesia berhasil mengumumkan kemerdekaan bangsa Indonesia hingga terlepas dari bentuk penjajahan bangsa asing. Jepang yang pada saat itu berkuasa, menyerah setelah Hiroshima dan Nagasaki di bombardir sekutu sehingga membiarkan Indonesia mengumumkan Kemerdekaannya.
          Bagi bung Karno Proklamasi Kemerdekaan bukanlah tujuan akhir dari segala perjuangan bangsa Indonesia, bagi beliau diucapkan proklamasi adalah untuk mencapai tujuan yang lebih jauh yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Kemerdekaan Bukan hanya sekedar dicapai  melainkan untuk dipertahankan dan diisi oleh segenap bangsa Indonesia.
          Bertahun tahun hingga sampai pada masa sekarang 17 agustus dijadikan sebagai Hari Raya Nasional, dan semua bangsa Indonesia merayakannya pada hari itu. Mulai dari mengadakan Upacara kemerdekaan yang menjadi kewajiban, lomba 17-an bagi anak anak, pengibaran bendera Merah Putih mulai dari bawah laut, depan rumah hingga di atas puncak gunung. dari muda hingga tua, sabang sampai merauke semua elemen masyarakat pasti merayakannya. Namun, walaupun telah merayakan dengan meriah, kebanyakan orang masih belum mengerti makna 17 agustus yang sebenarnya, terutama bagi para pemuda.
          Suatu ketika saya meriset menggunakan metode survey, saya mengirim pesan kepada teman sebaya yang berisi pertanyaan menganai makna Hari Kemerdekaan bagi mereka. Dan hasilnya bisa dibilang mengecewakan, dari persentase 100% pesan yang terkirim hanya sekitar 5% yang membalas pesan yang saya kirimkan. Entah karena tidak peduli, tidak tahu, atau mungkin orang hanya menganggapnya lelucon. Walau mengecewakan tapi tetap membuahkan hasil, saat itu saya berasumsi bahwa jiwa pemuda pemuda Indonesia jaman sekarang dipenuhi rasa pragmatis. Sebagian besar pemuda jaman reformasi sekarang memiliki mental pragmatis, yang tidak peduli terhadap proses dan lebih mementingkan hasil akhir. Membanggakan sesuatu yang telah diwariskan kepadanya. Inilah yang membuat bangsa asing leluasa masuk perlahan lahan kembali menjajah bangsa kita.
          Telah banyak warisan sumber daya alam yang telah di kuasai bangsa asing, tidak usah jauh jauh mengambil contoh ke tanah papua, di bali terdapat suatu daerah bernama teluk Benoa yang terdapat hutan bakau di sepanjang pesisirnya untuk mencegah erosi pantai. Perusahaan asing ingin membeli untuk dijadikan resort, tempat liburan, dan hotel bintang lima, namun sungguh mengecewakan pemerintah dengan senang hati ingin menjualnya. Dalam hal ini kita dihadapkan pada dua hal : dijajah bangsa asing dan dijajah bangsa sendiri. Indonesia Negara yang kaya raya, warisan dari tumpahan darah pahlawan terdahulu, hasil pemikiran keras pemuda pemuda intelektual kaum orde lama. Sungguh ironis apabila kita menghianati semua perjuangan itu.
Penjajahan terhadap bangsa sendiri kini menjadi trending topik di era Reformasi sekarang, perlawanan hanya dapat dilakukan dengan pikiran pikiran intelektual Bangsa Indonesia khusunya bagi Pemuda. Jiwa dan Pemikiran pemuda seharusnya diisi dengan Ideologi ideologi kebangsaan yang kuat bukan malah di racuni dengan sikap pragmatis, sehingga setiap masalah yang muncul di Bangsa ini dapat segera teratasi. Namun, pemuda pemuda Indonesia memandang sepele hal ini, lebih memilih larut dalam kesenangan yang diberikan oleh kaum kapitalis yang sama sekali tidak ada gunanya. Padahal apabila Ideologi Nasionalis ini bersarang di dalam kepala, tidak akan ada kadar kadaluarsanya walaupun era berubah beribu ribu kali. Berubahnya waktu dan zaman di Indonesia tidak akan merubah esensi Bangsa Indonesia, yaitu hari kemerdekaan. Hari yang merupakan awal perjuangan bangsa Indonesia menuju bangsa yang lebih merdeka.
                     “Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung”.
Kutipan kata dari Soe Hok Gie diatas mamacu para pemuda Indonesia untuk mendaki gunung, namun makna sebenarnya tidak sesempit yang ada didalam pikiran kita. Mendaki gunung sekarang menjadi pekerjaan yang mainstream bagi para pemuda, Dan sesuatu yang umum dilakukan oleh subjek pasti memiliki dampak negatif terhadap objeknya. nah begitu pula dengan mendaki, sebagian gunung Indonesia telah dipenuhi sampah non organik yang merusak ekosistem. Ekosistem yang rusak sangat sensitif terhadap kehidupan yang ada disekitarnya, hingga bisa berdampak bencana alam yang merugikan banyak pihak.
Soe Hok Gie mengingikan pemuda Indonesia menjadi pemuda yang sebenar benarnya pemuda, bukan yang kaku dan pragmatis. Sikap Pragmatis hanya menjadi racun bagi bangsa Indonesia, yang menggrogoti bangsa sehingga menjadi masyarakat yang individualis, mementingkan diri sendiri dan mengacuhkan kepentingan sosial. Bangsa luar yang manyadari hal ini mulai merasuki dan mengadu domba, sehingga perpecahan terjadi dimana mana dengan mengatasnamakan etnis, agama dan yang lainnya. kasus Peperangan di Poso dan Papua tidak lain dikarenakan oleh hal ini.  Dari jaman orde lama, orde baru, hingga reformasi Pemuda Indonesia selalu memiliki beban yang berat di pundaknya, yaitu mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Bangsa Indonesia yang memiliki etnis yang paling variatif dari sabang sampai merauke, dan kearifan lokal inilah sebenarnya adalah senjata yang paling ampuh, karena perbedaan mampu menciptakan sikap persaudaraan yang kuat antar sesama.
Bangsa Indonesia sangat membutuhkan sikap saling peduli yang akan mengantarkan kepada masyarakat yang makmur. Bangsa akan menjadi pribadi yang kuat dan tidak memiliki keraguan untuk mengusir segala gangguan dari luar. Tidak akan ada lagi peperangan dan kelaparan dimana mana, semua di penuhi dengan sikap kebersamaan. Anak anak bangsa akan di remajakan dengan pendidikan yang berkualitas sehingga Indonesia hanya akan mencetak Prestasi dan Reputasi yang membanggakan.
Indonesia selalu butuh kebanggaan, bagaikan orang tua yang selalu ingin dibuat bangga oleh anak anaknya, bukan malah anak anaknya yang bangga atas warisan orang tuanya.
          “Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)

Dirgahayu Indonesiaku ke-68

Ayam Ketawa
Continue Reading...

7 Agu 2013

Menjaga Kesucian Pasca-Ramadhan

Menjaga Kesucian Pasca-Ramadhan

“Betapa Banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak memperoleh
apapun dari puasanya kecuali Lapar dan Dahaga”.
-Hadist Nabi Saw

Sudah kita tinggalkan bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin, cucu Rasulullah Saw., selalu meninggalkan bulan Ramadhan dengan penuh kesedihan. Dengan air mata yang tidak henti hentinya membasahi wajah yang mulia, beliau mengucapkan salam perpisahan pada bulan Ramadhan. Ia berpisah dengan bulan yang telah menyertainya dalam mengabdi kepada Allah. Bulan yang didalamnya orang orang saleh membersihkan hati dengan air mata Tobat dan Penyesalan.
Seperti Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin, marilah kita ucapkan salam perpisahan kepada Ramadhan:
Wahai bulan Allah yang Agung, assalamu alaika, wahai waktu waktu yang menyertai kami dengan penuh kemuliaan.
Wahai bulan dengan jam jam dan hari hari kebaikan. Assalamualaika, wahai bulan yang ketika harapan didekatkan dan amal dihamparkan.
Salam bagimu wahai Ramadhan, sahabat yang datang membawa kebahagiaan dan pergi membawa kepedihan.
Salam bagimu wahai kawan, yang membuat hati menjadi lembut dan dosa berguguran.
Salam bagimu wahai bulan penolong yang membantu kami melawan setan dan memudahkan kami menapak jalan kebaikan.
 Salam bagimu wahai Ramadhan, betapa panjangnya engkau bagi para pendurhaka. Betapa mulianya engkau bagi hati orang orang yang percaya.
 Salam bagimu wahai Ramadhan, engkau datang kepada kami membawa keberkahan dan membersihkan kami dari kesalahan.
Salam bagimu wahai Ramadhan, wahai yang dirindukan sebelum kedatangannya dan disedihkan sebelum kepergiannya.
 Salam bagimu wahai Ramadhan. Karenamu betapa banyaknya kejelekan telah dipalingkan dari kami. Karenamu betapa banyaknya kebaikan telah dilimpahkan kepada kami.

            Kita sudah meninggalkan bulan Ramadhan. Bulan penyucian ruhani. Mulai hari ini kita semua memikul beban berat untuk mempertahankan kesucian ini. Selama sebulan, Tuhan menyaksikan anda bangun di waktu dini hari dan mendengarkan suara istighfar anda. Alangkah malangnya bila setelah hari ini Tuhan melihat anda tidur lelap bahkan melewati waktu subuh seperti bangkai tak bergerak. Selama sebulan bibir anda bergetar dengan do’a, zikir, dan kalimat suci Al-Qur’an. Celakalah anda bila anda gunaan bibir yang sama untuk menggunjing, memfitnah, dan mencaci maki kaum mukmin.
            Selama sebulan anda melaparkan perut dari makanan dan minuman yang halal di siang hari. Relakah anda sekarang memenuhi perut anda dengan makanan dan minuman yang haram. Setelah hari ini, Anda akan diuji apakah anda termasuk orang yang terus mensucikan diri, berzikir, dan shalat atau tetap mencintai dan mendahulukan dunia.
Nabi Muhammad Saw. Mengatakan ada dua orang yang melakukan puasa: yang mendapatkan ampunan Tuhan dan yang mendapatan lapar dan dahaga saja. Nabi juga bersabda, “Alangkah sedikitnya orang yang shaum dan alangkah banyaknya orang yang hanya lapar saja.” Apakah kita termasuk orang yang shaum ? yang kata Rasulullah Saw. Hanya sedikit saja ataukah kita termasuk yang melaparkan perut saja?.
Jawabannya dibuktikan dengan perilaku kita sesudah hari ini. Bila kita sangat hati hati menjaga anggota badan kita dari kemaksiatan, bila kita tetap ruku’ dan sujud di ujung malam, ketika banyak orang yang tertidur pulas, bila kita sangat peka melihat penderitaan kaum fuqara’ dan masakin, insya Allah kita termasuk orang yang shaum. Bila hati kita masih dipenuhi kedengkian kepada sesama kaum mukmin, bila bibir kita masih mengumbar kata cacian dan makian, bila perut kita masih dipadati yang haram dan yang subhat, bila tangan tangan kita masih juga bergelimang kezaliman dan perampokan, kita hanyalah al-jawwa’, orang yang melaparkan diri saja, tidak lebih dari pada itu. Al-Qur’an  menyebut kita al-asyqa, orang orang yang celaka.
Semoga Allah menjadikan kita di antara orang-orang yang takut pada peringatan-Nya, yang selalu memelihara kesucian diri dan mengharap akhirat yang lebih baik dan lebih kekal. Marilah kita menguatkan tekad untuk melestarikan hasil hasil Ramadhan yang baru lalu. Tetapkanlah niat kita bahwa kita ingin terus menuju kesempurnaan dengan mengikuti ketentuan dan petunjuk Allah Swt.

                                                                                    -dikutip dari buku Madrasah Ruhaniah,

                                                                                                            Jalaluddin Rakhmat
Continue Reading...

5 Agu 2013

Hari 27

Hari 27

“Barang siapa memutuskan kekeluargaan  di bulan ini,
Allah akan memutuskan rahmat-Nya”
Memutuskan Silaturrahmi. Begitu pentingnya silaturrahmi,  sehingga orang yang memutuskannya dikecam dalam agama.
            Ada tiga orang yang tidak masuk surga: orang yang terus menerus minum-minuman keras, orang mukmin yang melakukan sihir, dan yang memutuskan silaturrahmi (Al-Bihar, 74:90).
            Sesungguhnya rahmat Allah tidak turun kepada satu kaum yang didalamnya ada orang yang memutuskan silaturrahmi (Kanz Al-Ummal 6978).
            Tidak ada dosa yang Allah segerakan siksanya kepada pelakunyadi dunia ini juga, di samping yang Allah siapkan kepadanya di hari akhirat, selain memutuskan kekeluargaan, pengkhianatan, dan kebohongan (Kanz Al-Ummal 6986).
            Apabila orang sudah memutuskan kekeluargaan, Allah akan tempatkan kekayaan pada pelaku pelaku kejahatan (Al-Bihar, 72:369).
            Pada suatu hari, ‘Ali bin Abi Thalib a.s. berdoa : “Aku berlindung kepada Allah dari dosa yang mempercepat kebinasaan.” ‘Abdullah bin Al-Kawwa bertanya : “Ya Amir Al-Mukminin, apakah ada dosa yang mempercepat kebinasaan ?” ia berkata: “Memutuskan silaturrahmi” (Al-Bihar, 74:137).

Do’a Hari 27
“Ya Allah, anugerahkan padaku di bulan ini keberuntungan malam Al-Qadar. Jadikanlah didalamnya urusanku yang sulit menjadi mudah. Terimalah uzurku. Maafkan segala dosa dan kejelekanku. Wahai yang mengasihi hamba-hamba-Nya yang saleh.”

-di kutip dari buku Madrasah Ruhaniah,
Jalaluddin Rakhmat
Continue Reading...

29 Jul 2013

Menjadi Penulis ? Mari Lepas Landas…

Menjadi Penulis ? Mari Lepas Landas…

Setiap orang memiliki roda kehidupan sendiri-sendiri, dengan standar yang bebeda beda. Semua orang pasti ingin sukses, namun tidak banyak pula yang mimpinya terhalangi oleh tembok besar karena terintimidasi dengan kesuksesan orang lain, hingga terpuruk dan malas bersaing karna merasa telah tertinggal. Dalam hal ini kedewasaanlah yang membantu, seperti kata Irawan Senda “Lebih baik bijaksana bila kita memberi standar kesuksesan sendiri, tak perlu malu dengan lingkupnya, karena kesuksesan itu yang terpenting bukanlah besar kecilnya, namun bagaimana kita mensyukuri dan menghargai proses....  
Bagi sebagian orang menulis adalah hal yang mainstream atau hal yang sudah biasa dikarenakan banyaknya penulis pemula yang mencari jalannya untuk menjadi seorang penulis sukses, mulai dari menulis Artikel, Cerpen, Novel, Buku, Agama, Keilmuan dan lainnya, yang serius atau karena sekedar hoby, dari hal kecil sampai yang Booming, yang bermanfaat ataupun hanya sekedar Hiburan. Mencari Kesuksesan ? Popularitas ? yeahh..  namun yang paling terpenting dari itu semua adalah menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain karena telah menebar Ilmu.
Menjadi seorang penulis mempunyai banyak keuntungan, baik dari segi Dunia maupun akhirat. Dari segi dunia, telah berjuta juta orang di dunia telah menjadikan Tulisan sebagai mata pencaharian Utama dalam hidupnya, bahkan memiliki harta yang berlimpah karena kesuksesannya menjadi seorang penulis. Bukan cuman harta yang melimpah, memiliki banyak teman dan penggemar karena popularitas yang didongkrak. Andrea Hirata misalkan, penulis Novel trilogi laskar Pelangi. dua Novel dari trilogi tersebut telah di buat Film, sedang Novel yang selanjutnya Edensor sedang dalam tahapan Syuting Film. Tidak perlu daitanyakan lagi seberapa menarik Novel tersebut, karena menceritakan ciri khas asli Indonesia. Dan hebatnya lagi trilogi The Rainbow Troopers (Laskar Pelangi) telah Go Internasional dan diterbitkan oleh FSG, penerbit terkemuka di Amerika yang telah diterjemahkan dalam 20 bahasa di dunia. Belum lagi Raditya Dika, penulis buku Kambing Jantan di tahun 2009, yang sangat di sukai anak muda Indonesia karena berisi lawakan Renyah dan cepat diserap namun tetap punya karakter khas Indonesia. Buku Kambing jantan telah di filmkan dan mampu meraup banyak penonton, Dan puncaknya di tahun 2013, dua Film telah diluncurkannya dalam setahun dan dalam kurun waktu yang tidak lama, Cinta Brontosaurus dan Cinta dalam kardus yang diadaptasi dari Novel dan Serial Komedi Tv. Cinta Brontosaurus meraup sangat banyak penonton di Indonesia, 150 ribu penonton dalam sehari, saingan Film Iron Man 3 !. menariknya Raditya Dika awalnya adalah seorang Blogger, hingga sekarang bukan Cuma sekedar Penulis Novel, dia juga seorang stand up comedian juga pemain serial komedi Tv. mereka berdua termasuk jajaran Novelis terkaya di indonesa. mereka memang seorang seniman.
Dilingkup Internasional lebih sensasional, JK Rowling misalnya, penulis wanita yang menerbitkan Novel Trilogi terlaris dunia, Harry Potter yang semuanya diangkat kelayar lebar, memiliki penghasilan $ 17 juta yang setara 170 milyar rupiah, atau Stephen King, sejak tulisan pertamanya carrie, diangkat ke layar lebar hingga sekarang  karyanya telah terjual 300 juta kopi lalu diterjemahkan dalam 33 bahasa, dan si Raja Horor ini memiliki pendapatan $ 39 juta yang setara 390 milyar rupiah !. Fantastis adalah kata yang tepat, hanya dengan bermodalkan goresan pena diatas kertas mampu mendongkrak kesuksesan dan popularitas yang besar. Ingat ? Saat kita masih kecil, sering muncul pertanyaan, “saat besar nanti mau jadi apa ?”, di jawab dengan jawaban bervariasi, “Dokter !, Insinyur !, Guru !, Polisi !,” atau “Penyanyi !”. tidak pernah ada jawaban “Penulis !”, kenapa ? padahal keuntungan yang didapat jauh lebih besar.
Bukan cuman didunia keuntungannya, di akhirat juga punya keuntungan yang tidak kalah besar. Jika ditinjau dari segi agama, seorang mu’min tentulah harus menjadi seorang yang terbaik bagi mu’min yang lainnya. Dalam Hadistnya Rasulullah SAW memberikan beberapa kriteria mu’min terbaik diantaranya,
Pertama : “khairukum man ta’allamal Qur’an wa ‘Allamahu” (orang yang terbaik diantara kalian adalah orang yang Belajar Al Qur’an dan mengajarkannya. (pada orang lain).
Kedua: “manyuridillahu khairan yufaqqihu fid diin” (siapa yang Allah SWT kehendaki menjadi orang terbaik, dia akan memahamkannya dalam urusan Agama).
Ketiga : “khairunnaas anfa’uhum linnaas” (sebaik baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk manusia yang lainnya).
            Menjadi orang yang bermanfaat bagi orang yang ada disekitarnya merupakan perkara yang sangat dianjurkan oleh Agama, hal ini menjadi indikator berfungsinya nilai kemanusiaan yang sebenarnya. Eksistensi manusia sebenarnya ditentukan oleh seberapa bermanfaat dirinya bagi orang lain. Dalam hal ini manfaat yang ada dalam hadist ini luas, bukan hanya ilmu, dengan membuat hati orang lain senang juga termasuk memberikan manfaat kepada orang lain. Dari Hadist Riwayat Muslim “Jika seseorang meninggal maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal, Shadaqah jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak Shaleh yang mendoakan orang tuanya”. Nah, dengan menulis sesuatu yang bersifat positif lalu disebarkan kepada orang banyak maka, amalan kita di dunia tidak putus.

Tips dan Trik
            Memulai menjadi penulis memang bukanlah sesuatu yang mudah, butuh waktu, kreatifitas, juga butuh jiwanya penulis. Namun dari semua adalah terus menimba memperbanyak referensi  terbaru sehingga pikiran kita diperkaya dengan ilmu pengetahuan yang banyak. bagaimana caranya ? Membaca, dengan membaca baik itu buku ataupun media visual yang lainnya pikiran kita seakan akan dibawa terbang melanglang buana bereksplorasi terhadap bahan yang kita baca. Bahan yang dibacapun berpengaruh pada gaya bahasa tulisan kita, maka dari itu bacalah sesuatu yang bersifat positif. Baik itu Fiksi ataupun nonFiksi, yang tepenting adalah manfaat yang bisa tersampaikan.
Paling penting adalah bacalah sesuatu yang menjadi minat. Love what you Do and Do what you Love, Cintai pekerjaanmu dan kerjakan apa yang engkau Cintai, itulah salah satu konsep kerja professional. jangan paksakan sesuatu yang bertolak belakang dengan karakter diri karena akan membuat kreatifitas berfikir menjadi tumpul. Memulai suatu tulisan bukanlah hal yang instan, namun ada beberapa langkah mudah menurut “Belajar Nulis | Tips Menulis | Menjadi Penulis”, yaitu :
            Pertama, Cetuskan Gagasan. Carilah bahan yang menurut kebanyakan orang menarik, misalkan life skill.
            Kedua, Susun Kerangka.susun kerangka yang sebaik mungkin, agar tulisan dapat dengan mudah di serap oleh pembaca.
            Ketiga, Menulis Cepat, Jelek, Tanpa Sandaran. Tuangkan semua dalam tulisan, semuanya yang ada dalam pikiran apapun itu, bagus atau jelek.
            Keempat, Memperkaya Tulisan. Tambahkan dalil atau kutipan agar tulisan lebih dipercaya dan lebih bervariasi.
            Kelima, Mempercantik, jika tulisan telah selesai, ubahlah kata kata yang biasa menjadi luar biasa dengan tata bahasa yang menarik. Tambahkan metamorf yang pas namun tidak klise, sehingga pembaca tertarik untuk terus membaca.



            Ada pesan dari beberapa penulis sukses bagi penulis pemula,:

"Membacalah sebanyak-banyaknya, kamu akan dapat menulis sebanyak-banyaknya pula,"
-          STEPHEN KING, Raja Horror Dunia
“Saya dulu seperti kerang kosong yang berjalan-jalan di jalanan. Menulis telah membuatku merasa punya jiwa,”
-          JHON MULLIGAN, penulis Shopping Cart Soldiers.
"Tidak peduli mau mengangkat tema apa, atau mau ditujukan kepada anak-anak, remaja ataupun dewasa yang paling terpenting adalah melakukan riset sebanyak-banyaknya," 
-          ANDREA HIRATA, penulis The Rainbow Troopers
“Tulislah buku yang ingin kamu baca”
-          DEE, penulis Perahu Kertas & Madre


Menulis sekarang telah menjadi profesi yang kompetitif, berlomba mencari Kesuksesan dan Popularitas lewat goresan pena diatas kertas.  pepatah mengatakan, “jika ingin Hidup lebih lama, maka harus menulis”, karena dengan menulis kita akan di kenang oleh pembaca hingga ke masa yang akan datang. Mulailah menjadi penulis Sejati dengan niat memberi manfaat bagi orang lain dan mengesampingkan materi dan Aktualisasi diri semata.

“Tulisan bukanlah sekedar kualitas kosa kata ataupun banyaknya karya yang telah dibuat. esensi sebenarnya dari seorang Penulis adalah Memberi manfaat kepada siPembaca”

-          Muhammad Hanif, Newbie Writer
Continue Reading...

26 Jul 2013

"The Roof of Javanese Island"

“The Roof of Javanese Island”
Tujuan Perjalanan
Cuaca agak mendung terlihat diatas atap bandara Juanda, menatapnya sambil bersandar depan emperan minimarket seraya melepaskan penat dan lelah selama penerbangan dari makassar. sambil duduk duduk menikmati sebatang rokok dan memperhatikan keriuhan bandar udara juanda akan kesibukan para calo yang berusaha menawarkan tumpangan. waktu itu menunjukkan pukul 16.45 WIB, yahhh... tak terasa saya sudah berada di kota surabaya dan masih terlintas dipikiranku saat teman teman ngumpul di koridor jurusan sambil membuat upacara kecil kecilan untuk melepas kami ke tanah Jawa, tanah yang kebanyakan orang menyebutnya sumber peradaban Indonesia. Satu hal tujuan saya berangkat ke sana, mengibarkan bendera Korps Skala diatas atap tertinggi pulau Jawa.
                “ wei !”    seru coker dari jauh menghentikan lamunanku
                “Ada apa mas ?” jawabku pelan
                “adami kudapat mobil Travel, kita mau ke Malang atau langsung ke kabupaten Tumpang ?”
                akupun bangkit dari tempat dudukku “ke kota Malang aja deh, aku mau liat liat kota Malang dulu”
                “oke, pade...”
                Yahhh... saya berangkat kesana tidak sendirian, saya berangkat bersama salah satu teman saya di Korps Skala , ‘’Coker‘’ yah...itu nama sapaannya,   kami berangkat kesana sudah dipersiapkan jauh jauh hari sebelum hari keberangkatan. Kami mengikuti sebuah acara Jambore dari sebuah merk Brand Outdoor di indonesia di Gunung Semeru, Jawa Timur.
                Kami pun berangkat menggunakan mobil Travel menuju kota Malang yang memakan waktu kurang lebih 3 jam, disini kami mendapatkan masalah pertama yaitu tidak menemukan tempat peristirahatan sementara, kami pun kalang kabut menelfon sana sini mencari kenalan yang ada di kota Malang, dan setelah berpusing pusing dimobil berjam jam, kami mendapatkan tempat dari seorang keluarga dekat dari Adil (coker) yang bertempat di pusat kota malang,  kami langsung diantar ke tempat tersebut oleh supir mobil travel itu.
                Setibanya di rumah kami langsung beristirahat full, mempersiapkan tenaga untuk hari esok karena ada sisa sisa peralatan dan bahan yang belum siap sebelum melakukan perjalanan. Keesokan harinya tepat pukul 10.00 WIB kami berangkat menuju pusat penjualan diantar oleh supir keluargat coker. Setibanya di pusat penjualan kami langsung melengkapi apa apa saja yang belum siap.
                Pukul menunjukkan 12.00 WIB, Setelah semua perlengkapan sudah kami lengkapi, kami berniat berkeliling kota Malang melihat lihat seisi kota. kan sayang kalau ke jawa cuman naik gunung, cicipi kuliner khas daerah sini boleh juga toh ?.

Awal Perjalanan
                Pukul menjunjukkan 16.00 tepat, setelah jappa-jappa, nganre, dan menyiapkan semua peralatan kami siap berangkat dari kota malang menuju desa tumpang. Sopir siap untuk mengantarkan kami kesana, perjalanan dengan menggunakan mobil membutuhkan waktu kira kira ± 2 jam, karan kondisi jalan yang agak macet.
Ditas mobil pikiranku kembali melayang, was-was, takut, dan sangat bersemangat semua bercampur aduk, karena Mimpi kami disini Cuma satu, atap tertinggi pulau jawa. Jauh jauh hari kami mempersiapkan ini semua, jauh jauh bulan malahan. Maka dari itu kami merasa harus mewujudkan mimpi yg telah lama kami persiapkan ketika sampai di daerah ini, sekali lagi yaitu “Puncak tertinggi Pulau jawa, Puncak abadi para dewa !” kata orang-orang sana menyebutnya. Puncak tertinggi ke-4 di indonesia setelah Rinjani Gn. Kerinci, dan Pyramid Cartens.
Pukul 18.00 tepat kami tiba di desa Tumpang, tempat peristirahatan pertama sekaligus registrasi ulang peserta. Yahh... kami disambut cukup hangat, karena orang sakampung kami ada sangat banyak disini. Mereka juga ikut Jambore Nasional ini, dan kebanyakan dari semua penjuru Kelompok kelompok Pecinta Alam yang ada di Sulawesi selatan, tepatnya dimakassar. Tidak tanggung tanggung jumlah orang Makassar disini ada sekitar 500-an lebih. selain ramah sifat asli mereka juga keluar yaitu Pongoro’, biasalah baru datang di kampung orang.

Semalaman istirahat dan bercengkrama dengan teman teman dari makassar, kesokan paginya tepat pukul 8.00 WIB, setelah mengecek perlengkapan dan memenuhi kebutuhan yang kurang, kami dan teman teman lain dari makassar berangkat menuju desa terakhir, Desa Ranu Pani, kec. Senduro kab. Lumajang dengan menggunakan mobil Hartop karena medan yang berat.  Selama perjalanan menuju kesana kami di hibur pemandangan alam sekitar yang begitu asri, di tambah lagi pemandangan gunung Bromo yang begitu indah walaupun keliahatan dari jauh.
               
                 Setibanya di desa Ranu Pani, kami kembali mengecek perlengkapan kami, karena titik awal perjalanan ke Gn. Semeru adalah disini. Perjalanan yang pastinya seru dan menegangkan, di penuhi tantangan dan ketakutan, namun tetap dihiasi semangat yang berkobar. “Pokoknya haruski’ sampe puncak, jauh jauhki’ dari makassar ine rugi klo dakk sampai” dalam hati kami menggerutu.


                Sebelum berangkat, peserta dibagi menjadi beberapa kloter pemberangkatan, setiap kloter dibagi lagi menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok di dampingi oleh satu panitia. agar meminimalisir hal hal yg tidak dingikan terjadi nantinya. Kami berada di kloter 2, kelompok 2 dan semua peserta yang ada di kloter ini di isi oleh orang orang makassar, dasar orang makassar biar pisah tidak mau.
kami di beri pengarahan dulu oleh panitia sebelum melakukan pendakian, karena ini bukan perjalanan main main dan juga karena jumlah peserta yang hampir 3000 orang, kami harus dijaga ketat demi menjaga alam agar tidak rusak nantinya. Beberapa pengarahan telah diberitahukan beserta larangan larangannya, yah tujuan utamanya agar kawasan wisata ini tidak menjadi bulan bulanan tangan yang tidak bertanggung jawab. Kami sih setuju setuju saja dengan pengarahannya juga peraturan yang di berikan, akan tetapi saya paling benci peraturan yang paling terakhir diucapkan oleh panitia, “Di Larang Keras Mendaki ke Puncak Gunung Mahameru, dan Batas Pendakian Hanya di Perkenankan Sampai Kalimati saja”.

Deskripsi Perjalanan
            Jalur perjalanan menuju puncak mahameru ada tiga tahapan, yaitu:
TAHAP I : Ranu Pani – Lendengan Dowo – Watu Rejeng – Ranu Kumbolo
TAHAP II : Oro Oro Ombo – Cemoro Kandang – Jambangan – Kalimati
TAHAP III : Arcopodo – Cemoro Tunggal – Mahameru.
a.       Ranu Pani, 15 Nov 2012, pukul 10.30 Wib
Awal perjalanan kami, ketinggian ± 2100 mdpl, suhu -4° – 15° C,  terdapat danau, pos penjagaan dan gerbang kawasan wisata Bromo Tengger Semeru. desa terakhir yang dilalui, Mata pencaharian penduduk asli adalah bercocok tanam sayur mayur. Keadaan sekitar masih alami di tandai banyak pepohonan juga ladang sayur penduduk.

b.      Lendengan Dowo, 15 Nov 2012, pukul 11.20 Wib
ketinggian ± 2300 mdpl, suhu -4° – 15° C, Semacam daerah di jalur perjalanan, terdapat papan nama. Sebagian Jalan setapak di paving blok. Keadaan sekitar dihiasi tanaman semak belukar yang masih beraturan dan tidak mengganggu para pendaki.

c.       Pos 1, 15 Nov 2012, pukul 12.12 Wib
ketinggian ± 2300 mdpl, suhu -4° – 15° C, terdapat papan nama dan pos tempat peristirahatan. Medan relaitf landai dan Sebagian Jalan setapak di paving blok. Keadaan sekitar masih dihiasi tanaman semak belukar yang masih beraturan dan tidak mengganggu para pendaki.

d.      Pos 2, 15 Nov 2012, pukul 14.56 Wib
ketinggian ± 2300 mdpl, suhu -4° – 15° C, terdapat papan nama dan pos tempat peristirahatan. Medan masih landai dan Sebagian Jalan setapak di paving blok. Keadaan sekitar masih dihiasi tanaman semak belukar mulai tidak beraturan dan mulai mengganggu para pendaki.

e.      Pos 3, 15 Nov 2012, pukul 17.21 Wib
ketinggian ± 2300 mdpl, suhu -4° – 15° C, terdapat papan nama dan pos tempat peristirahatan yang sudah rubuh. Medan masih landai namun terdapat beberapa pendakian pendek dan jembatan penyebrangan . Keadaan sekitar masih dihiasi tanaman semak belukar mulai tidak beraturan dan mulai mengganggu para pendaki.

f.        Pos 4, 15 Nov 2012, pukul 18.29 Wib
ketinggian ± 2400 mdpl, suhu -4° – 15° C, terdapat papan nama dan pos tempat peristirahatan. Medan perjalanan naik dan turun. Tidak jauh dari pos ini sudah kelihatan danau ranu kumbolo yang menjadi tempat peristirahatan kedua para peserta.

g.       Ranu Kumbolo, 15 Nov 2012, pukul 18.29 Wib
ketinggian ± 2400 mdpl, suhu terendah -6° – -20° C, tempat perisitrahatan kami yang kedua. terdapat papan nama dan tempat peristirahatan berupa hamparan rumput yang luas. Disini kami di suguhi pemandangan danau Ranu Kumbolo. Danau yang bersih, Sunrise yang indah, juga padang ilalang yang hijau nan asri. Di danau ini para pendaki dilarang memancing, berenang, dan juga mencuci peralatan dengan bahan kimia. Itu dilakukan agara ekosistem pada daerah tersebut dapat dijaga keseimbangan juga kealamiannya.














          “Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja”

Disini kami mendirikan tenda untuk camp pertama, di iringi hujan yang turun cukup deras ditambah dingin yang merasuk keseluruh tubuh. beristirahat memulihkan tenaga karena esok hari harus melanjutkan perjalanan ke puncak. Kami juga bercengkrama dengan Pecinta Alam lain dari daerah berbeda asalnya. Ada dari surabaya, malang, jakarta, bandung, sumatera, juga sulawesi.
Pagi menjelang, sunrise diantara bukit memberi pemandangan yang indah menemani pagi kami. Masih terngiang kata kata panitia di telingaku, batas pendakian Cuma sampai di kalimati, hmm... alasan pendakian ini ditutup dikarenakan beberapa minggu yang lalu ada pecinta alam yang hilang saat kepuncak, dan saat ditemukan sudah meninggal. Kami pun bersama beberapa teman dari makassar berembuk untuk mendiskusikan apakah akan melanjutkan perjalanan ini atau tidak. Muncul beberapa alasan dari kami kenapa tidak boleh melanjutkan, diantaranya karena disana tidak terdapat sumber air juga apabila saat akan melakukan summit ke puncak harus tepat pada waktunya, karena Gunung Semeru termasuk gunung masih aktif dan memiliki asap beracun yang dapat menghilangkan nyawa pendaki. Soe Hoek Gie termasuk pendaki yang meninggal karena asap beracun ini.
Hasil setelah kami berembuk ada dua, pertama mencari aman bagi keselamatan kami dengan cara tetap tinggal di Ranu Kumbolo hingga kegiatan ini selesai, dan yang kedua apabila ingin melanjutkan perjalanan, harus melanjutkan hingga ke puncak bukan hanya sampai di kalimati. Dan keputusannya, semua teman teman mengambil sikap untuk tetap tinggal, dan tidak pergi membahayakan diri.
  Sesaat setelah team kami memutuskan untuk tinggal, saya pergi meninggalkan pembicaraan untuk mencari angin sambil terus bimbang memikirkan team yang tidak jadi berangkat menuju puncak. “apa tidak ada keputusan lain, kecuali tinggal ? hmm... terima saja deh, meskipun sudah jauh jauh kesini, semua pasti ada berkahnya. Walaupun sulit untuk kesini lagi, pasti ada waktu untuk kesini lagi”. Saya pun kembali ke kamp tempat teman teman berkumpul dan rela menerima keputusan teman teman.
“wei ..!” coker memanggil.
“kenapa... ?” saya menyahut.
“sampai kapan ko mau melamun ? packing barang barang kebutuhanmu, ini ada kak ibe’, tejo, yasser, sama aldi mau jalan sampe puncak. Tapi kalo takutko ikut, bantu mka paeng packing barang barang kebutuhan ku, habis jum’atan maumi anak anak berangkat.....”.
“badanmu yang kecil begitu saya biarkan berangkat sendiri ? kau tidak bisa jalan sendiri, harus ada saya temani. Tunggu saya packing barang barangku.....”.

Singkat cerita, kami berlima dari team makassar memutuskan berangkat menuju puncak. Dengan perlengkapan yang ada kami bersiap berangkat menuju tantangan yang kami tidak pernah tau seberapa beratnya, dibakar semangat yang tidak padam, mempertaruhkan nyawa, mengingat keadaan orangtua kami yang menunggu dirumah, dan yang paling penting dalam hati kami terus berdo’a, agar selamat hingga tujuan. Sebelum pergi, kami Shalat Jum’at dulu bersama teman teman Muslim yang lain. Yahh... sederhanalah tempat kami shalat, hanya beralaskan terpal dan matras, namun niatnya yang harus luar biasa.
Pada pukul 12.48 Wib tanggal 16 November 2012, setelah Shalat jum’at kami berangkat. Dari Ranu Kumbolo kami melanjutkan perjalanan ke Kalimati, sebelum kalimati kami harus melewati jalur Tahap II yaitu :
Ranu Kumbolo - Oro Oro Ombo – Cemoro kandang -  Jambangan – Kalimati

h.      Cemoro Kandang, 16 Nov 2012, pukul 14.50 Wib
ketinggian ± 2500 mdpl, suhu terendah -6° – -20° C, perjalanan ketempat ini cukup menguras tenaga, karna harus melewati medan yang sangat menanjak dan penurunan yang cukup curam. Disini kami melewati “tanjakan cinta” dan padang savana Oro Oro Ombo. tanjakan cinta memiliki mitos tersendiri bagi para pendaki, katanya bagi pendaki yang melewati tanjakan cinta sambil memikirkan pasangannya, dan mata yang menatap terus kedepan tanpa pernah melihat kebelakang, niscaya akan langgeng dengan pasangannya. penasaran ? silahkan coba sendiri.


i.        Kalimati, 16 Nov 2012, pukul 17.46 Wib
ketinggian ± 2700 mdpl, suhu terendah -6° – -25° C, perjalanan ketempat ini sangat menguras tenaga, karena masuk kehutan yang mendaki dan menurun, banyak pohon pohon tumbang yang mengganggu perjalanan, ditambah lagi suhu yang sangat rendah dan turun hujan yang cukup deras menambah kesulitan medan yang harus ditempuh. Di Kalimati kami beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga sebelum melakukan summit ke puncak Mahameru. Di daerah ini terdapat haparan tanah lapang yang cukup luas juga pos peristirahatan berupa pondok rumah kayu.
         Setelah mendirikan tenda, kami segera menyiapkan makanan lalu segera istrahat memulihkan tenaga karena sekitaran pukul 00.00 Wib kami akan segera berangkat. Perjalanan memerlukan waktu kira kira 9 jam ( 3 jam ke batas vegetasi + tanjakan berpasir 4-6 jam) dan kami harus tiba di puncak sebelum pukul 8.00 Wib esok hari, ini dikarenakan asap beracun dari puncak Mahameru yaitu Wedus Gembel akan menyembur sekitaran pukul 9.00 Wib, jadi diperlukan ketepatan waktu pada perjalanan ini agar kami dapat mengantisipasi bahaya yang terjadi.

Pukul 12 malam lewat kami pun terbangun, mempersiapkan peralatan yang akan kami bawa ke puncak tidak lupa membawa bendera korps Skala yang akan kami kibarkan di atas puncak. Setelah persiapan selesai kami berembuk dan berdo’a sebelum melakukan perjalanan, agar Allah SWT melindungi setiap langkah dalam perjalanan kami. Dalam perjalanan, kami sempat dicegat oleh panitia yang melarang kami untuk berangkat namun kami tetap bersikeras untuk berangkat.  kami diminta mengumpulkan kartu tanda pengenal beserta hasil cek kesehatan untuk registrasi peserta yang melakukan perjalanan hingga puncak, setelah itu panitia meloloskan kami melakukan perjalanan menuju puncak. Sebelum berangkat panitia menitip pesan kepada kami, “hati hati yah mas saat perjalanan, saling menjaga satu sama lain dan jaga kekompakan. karena apabila terjadi sesuatu hal, itu bukan tanggung jawab kami selaku panitia.”-____-



Pada pukul 00.20 Wib tanggal 17 November 2012, memulai perjalanan dari kalimati. Perjalanan terberat dimulai disini, suasana malam yang mencekam ditambah dinginnya kalimati mengiringi perjalanan kami. untuk menuju puncak mahameru dilalui dengan jalur Tahap III, yaitu :
Kalimati – Arcopodo - Cemoro tunggal -  Puncak Mahameru

j.        Arcopodo, 17 Nov 2012, pukul 02.16 Wib
ketinggian ± 2900 mdpl, suhu terendah -6° – -25° C, perjalanan ketempat ini sangat menguras tenaga, karena masuk kehutan yang mendaki dengan kemiringan ± 40°. suhu makin mencekam, penutup kepala, masker, sarung tangan, baju dan jaket berlapis lapis sudah terpakai, namun dinginnya masih merasuk tubuh. Disini terdapat area peristirahatan dan juga tempat memasang tenda. Perjalanan kami terasa agak lambat, karena banyaknya peserta lain yang juga melakukan perjalanan kepuncak, sekitaran 500 orang lebih.
 
k.       Cemoro tunggal, 17 Nov 2012, pukul 03.12 Wib
ketinggian ± 3000 mdpl, suhu terendah -6° – -25° C, batas Vegetasi antara hutan ke pasir bebatuan. dari sini perjalanan menuju puncak yang paling menguras tenaga, ini dikarenakan medan yang berpasir yang memiliki kemiringan ± 40°-60°. Setiap kali melangkah terasa sangat sulit, setiap 3 kali melangkah turun selangkah. Kadang kami beristirahat sejenak karena kelelahan. Disini para pendaki dilarang manginjak batu saat pendakiaan, karena bisa membahayakan pendaki lain yang ada dibawah.




ditengah perjalanan, terjadi kecelakaan yang membuat setengah dari total pendaki batal melakukan perjalanan hingga puncak. Pada saat itu ada seorang pendaki yang tidak sengaja menginjak batu besar, batu tersebut jatuh mengenai pendaki yang ada dibawahnya hingga pendaki itupun ikut terjatuh berguling guling. Untunglah ada pendaki lain yang menolongnya sehingga tidak terjatuh terlalu jauh. Walaupun begitu lukanya parah, kepalanya yang terkena benturan  terluka, dan banyak lecet di badannya. Pada waktu itu banyak pendaki yang turun dan membatalkan perjalanannya karena takut apabila terjadi lagi selanjutnya. Jujur sayapun was was setelah kejadian itu,  perjalanan yang masih jauh sempat membuat saya ragu untuk melanjutkan perjalanan.
“Lanjutkan saja, takdir ditangan Tuhan, apapun yang akan terjadi selanjutnya Tuhan yang mengatur, saya hanya berusaha untuk mendapatkan yang saya inginkan...”
  
l.        Puncak Mahameru, 17 Nov 2012, pukul 07.41 Wib
ketinggian ± 3676 mdpl, suhu terendah -6° – -25° C, Puncak Para Dewa. daerah yang cukup luas, terdapat bendera yang berkibar sebagai tanda puncak Mahameru. Keadaan vegetasi, hanya pasir dan bebatuan, terdapat kawah yang besar dan dalam tempat menyembur gas beracun wedus gembel. dari puncak terlihat pemandangan yang sangat indah tiada duanya. Disini terdapat pula tugu Soe Hoek Gie.
Setelah melakukan perjalanan yang sangat melelahkan, akhirnya kami tiba di puncak dengan selamat. Puji syukur tak henti hentinya kami ucapkan kepada yang maha kuasa, perjalanan penuh tantangan, ketakutan, kobaran semangat, Do’a, dan jiwa yang pantang menyerah. Beberapa kali kami berteriak histeris, bukan karena ada artis atau apa, tapi karena hanya dengan cara itu kami dapat meluapkan perasaan kami karena telah menginjakkan kaki di Puncak Tertinggi Pulau Jawa, Puncak Para Dewa. Di puncak kami berfoto dan menikmati pemandangan alam yang indah, gunung Arjuno dan Bromo nampak indah dari jauh dihiasi Samudra awan yang tak henti hentinya kami memandangnya.
“dari tiga ribu orang lebih yang ikut serta pada kegiatan ini, sekitar lima ratus orang yang berangkat kepuncak, akan tetapi hanya seratus orang lebih yang sampai hingga puncak, dan diantara seratus orang tersebut ada kami berdua....”

 





























 








Continue Reading...

Followers

Follow The Author