13 Des 2013

Personal Branding

Share it Please
Personal Branding
Terlalu kuat arus Globalisasi, tidak terbendung, hanya dapat kau manfaatkan atau malah meracuni tubuhmu.
          Sosial Media yang dahulu hanya digunakan sebagai alat penyedia hubungan interpersonal, sekarang telah menjadi gaya hidup bagi mayoritas masyarakat di dunia. Siapa yang tidak mengenal Sosial Media ? penghubung antar sesama melalui jaringan internet yang sangat terekspos diseluruh pelosok dunia.
          Dengan perkembangan Sosial Media yang pesat, seiring modernisasi yang semakin hari makin menggoda, merasuki kehidupan orang orang didunia. Telah banyak inovasi terbaru yang muncul dari sosial media, seperti Sosial Chat, Blog, Sosial Shop, dan banyak lagi. Padahal, Fungsinya sama yaitu hubungan interpersonal. Berawal dari Friendster, Facebook, Twitter, Path, dan entah apalagi muncul nantinya. Secara umum hubungan interpersonal yang dimaksud terbagi atas lima macam, To spread your ideas (mengungkapkan pemikiran), to promote your work (mempublikasikan kegiatan), to share your though (mengungkapkan), to give your information (memberi informasi), to stalk your ex… (memantau si…). Para pencipta segala jenis sosial media pada dasarnya hanya berniat untuk membantu para pengguna untuk menjalankan fungsi fungsi tersebut, namun dominan para pengguna malah menyalahgunakan fungsi yang dimaksud. Banyak yang menjadikan sosial media sebagai ajang seru seruan padahal fungsi utama sosial media adalah mendapatkan informasi, mencari pasangan, mempromosikan usaha, yahh walaupun begitu itu semua Hak para pengguna.
          Apapun Share di sosial media pasti akan terekspos, Jika baik informasi yang disampaikan tidak akan menjadi masalah, akan tetapi jika tanggapannya buruk ? ini bisa menjadi boomerang bagi kita sendiri. Makanya dibutuhkan praktek mengemas diri dalam sebuah akun sosial media agar bisa membendung pandangan buruk orang terhadap pribadi kita. Dalam kehidupan dunia nyata segala tampilan perilaku dan fisik telah menjadi penilaian dan pandangan tersendiri bagi orang orang sekitar, namun di sosial media banyak orang orang yang tidak secara intensif berhubungan dengan kita di dunia nyata, yang dikenal maupun tidak dikenal.
          Banyak orang yang menganggap sepele hal ini, Untuk menjaga penilaian baik disosial media memang berbeda dari menjaga penilaian di dunia nyata, karena di dunia nyata mimik wajah dan tata bahasa yang ditampilkan telah menunjukkan hal yang sebenarnya, nah, di sosial media ? pembahasan hanya ditampilkan dalam untaian kata yang dituliskan, belum cukup untuk menunjukkan hal yang sebenarnya. bersikap cepat merespon segala tanggapan, agar orang orang tidak menerka hal hal yang aneh, lalu bersikap hati hati terhadap tanggapan yang disampaikan agar kita tidak cepat terpancing oleh hal hal negatif yang ada. Sikap yang suka menyerang, dan sering mengungkapkan segalanya baiknya tidak ditunjukkan di sosial media, karena hanya akan menjadi boomerang bagi kita. Sosial media adalah alat yang sensitive, satu hal lagi yang harus dihindari, connect with everyone atau berhubungan dengan semua orang, hal ini menjadikan branding kita dinilai murahan, kita kurang dihargai karena dianggap informasi yang kita berikan tidak begitu penting.
Sosial media sangat berpotensi dijadikan suatu alat yang sangat menguntungkan bagi kita, baik secara materi ataupun aktualisasi yaitu dengan menjadi Buzzer. Buzzer adalah sebutan bagi akun akun Sosial Media di dunia maya yang terkenal atau telah memiliki banyak pengikut tetap. Secara umum orang orang di dunia maya punya potensi yang sama untuk menjadi Buzzer, pelajar, karyawan, pengusaha, ataupun seorang artis punya kesempatan yang sama, karena cara pembuatan akun sosial media tidak membedakan background penggunanya. Banyak akun akun liar di sosial media yang telah menjadi buzzer, yang biasanya dikemas dalam akun pseudonym. Akun buzzer ini dimanfaatkan oleh perusahaan barang dan jasa untuk mengiklankan produknya, dan akun tersebut menerima bayaran yang tidak sedikit dari perusahaan tersebut.
Untuk menjadi buzzer, tidak perlu memakai akun pseudonym. Cukup dengan akun sosial media yang kita miliki sekarang juga dapat menjadikan kita sebagai buzzer, akun yang dihargai oleh para pengguna disosial media. Yang paling penting adalah kita memiliki akun yang informatif, memberikan informasi yang efektif dan bermanfaat. Ditambah lagi kita punya tata bahasa yang baik, para pengguna akun disosial media pun pasti tertarik dengan branding kita. Lalu menjalani dengan konsisten, tinggal menunggu waktu akun yang kita miliki akan menjadi Buzzer.
 Sosial media ibaratnya pedang bermata dua, bila tidak dapat dikendalikan dengan benar, dapat melukai diri sendiri.
         


         - kesimpulan Materi Bernard Batubara 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Follow The Author