Merenunglah dikala hujan, nikmatilah ketika
bersenang senang, bersyukurlah ketika berhadapan dengan masalah, menangislah
ketika berdo’a, bersabarlah ketika merindu, bersedihlah ketika jatuh cinta,
tersenyumlah ketika terluka, berlututlah ketika menyerah, melawanlah ketika
tertindas, istirahatlah ketika lelah, berjuanglah ketika diberi jalan, carilah
jalan ketika terjebak, berfikirlah sejenak ketika kebingungan.
Kehidupan dunia sangatlah singkat, akan lebih
singkat jika raga enggan berbuat, jiwa dirundung ketakutan, hati dinaungi
kegelisahan. Berlarilah hingga kaki tidak mampu lagi bergerak, hingga nafas
tidak mampu lagi dihirup, hingga jalan tidak lagi nampak dipermukaan mata,
hingga tujuan tak dapat lagi tersentuh oleh jemari. Walaupun singkat, tidak
akan terasa singkat jika masih ada sedikit perjuangan didalamnya.
Untuk sekian kalinya Desember beralih kembali
ke Januari, 12 bulan menghidar sekaligus membiarkan badan dari terjangan dosa,
berbuat baik demi amalan baik, atau bahkan sekedar perhatian karena punya
amalan baik. 12 bulan pula dirundung duka dan kegelisahan karena masalah yang
datang silih berganti, serta kekecewaan karena keinginan yang belum tercapai,
dan adapula yang dikaruniai kebahagiaan dari langit, sehingga tak mampu menahan
ledakan senyum dan tawanya
Sedih, Senang, Kecewa, Tawa, Tangis, dan
sebagainya adalah ekspresi dari seorang insan yang lemah akibat dari segala
kejadian yang menimpa. Itulah kodrat, tidak ada yang salah dari itu semua. Yang
salah apabila kita tidak mampu merasakan hal tersebut.
Segala kejadian dari tahun ke tahun akan
mengakibatkan satu hal yang sangat penting dari kehidupan kita ; Belajar.
Belajar sama halnya dengan Makan dan Minum, tidak bisa berhenti atau
dihentikan. Entah sampai kapan, tidak akan ada akhirnya, tidak kan ada batas
kecukupannya. Belajar adalah proses yang meningkatkan, baik menjadi lebih baik
atau lebih buruk, semua ada peningkatan. Tidak ada yang stagnan ketika belajar.
Pasti akan berkembang dari waktu ke waktu. Begitulah manusia.
Yang menjadi masalah adalah, akan kemanakah
tujuan belajar ini ? menjadi baik atau buruk ? semua pasti sudah tahu
pilihannya. Dalam suatu ruang dan waktu berkembang adalah suatu hal yang
mutlak, cepat ataupun lambat. Dan semua sudah tahu pilihannya. Satu hal yang
membuat kita menjadi lambat adalah kesalahan yang selalu kita lakukan secara
berulang ulang, kita seakan akan lupa sehingga terus terusan diulang, membuat
perjalanan kita tidak efisien dan berat atau disingkat memperlambat. Apa yang
harus dilakukan untuk melakukannya ? satu hal ; intospeksi diri.
Introspeksi adalah proses pengamatan terhadap diri sendiri dan
pengungkapan pemikiran dalam yang disadari, keinginan, dan sensasi. Introspeksi mepunyai arti yang sama
dengan refleksi diri. Kita harus merefleksikan diri, mencari kesalahan diri
(tapi yang biasa terjadi adalah mencari kesalahan orang lain), mengumpulkannya
dan dipelajari kembali.
Proses apa yang harus
dilakukan selanjutnya ? adalah revisi atau memperbaharui atau memperbaiki
hingga menjadi lebih baik. Lebih banyak kesalahan yang ketahuan, maka makin
banyak revisi yang dilakukan, makin lebih baik proses belajar, makin baik diri
kita.
12 bulan pastilah bukan
waktu yang cepat, banyak kesalahan, dosa, dan khilaf. Instrospeksi dan Revisi
adalah hal wajib yang harus dilakukan jika ingin menjadi lebih baik. Bukankah
kita adalah orang yang sial jika kita tidak bisa menjadi lebih baik ? maka dari
itu mari membuat 12 bulan selanjutnya adalah 12 bulan yang lebih baik dari 12
bulan yang sebelum sebelumnya.
Mari tetap berkarya dan
banyak berdo’a, kita manusia lemah dan tidak berdaya tanpa kuasa-Nya. Pengetahuannya
apa yang akan terjadi di masa depan kita dan apa yang telah terjadi jauh
sebelum lahirnya kita.
Mari menjadi lebih baik…..
Muhammad Haniff Al-Basyar
1 Januari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar