1 Jan 2015

Tahun Penuh Revisi

Share it Please


Merenunglah dikala hujan, nikmatilah ketika bersenang senang, bersyukurlah ketika berhadapan dengan masalah, menangislah ketika berdo’a, bersabarlah ketika merindu, bersedihlah ketika jatuh cinta, tersenyumlah ketika terluka, berlututlah ketika menyerah, melawanlah ketika tertindas, istirahatlah ketika lelah, berjuanglah ketika diberi jalan, carilah jalan ketika terjebak, berfikirlah sejenak ketika kebingungan.
Kehidupan dunia sangatlah singkat, akan lebih singkat jika raga enggan berbuat, jiwa dirundung ketakutan, hati dinaungi kegelisahan. Berlarilah hingga kaki tidak mampu lagi bergerak, hingga nafas tidak mampu lagi dihirup, hingga jalan tidak lagi nampak dipermukaan mata, hingga tujuan tak dapat lagi tersentuh oleh jemari. Walaupun singkat, tidak akan terasa singkat jika masih ada sedikit perjuangan didalamnya.
Untuk sekian kalinya Desember beralih kembali ke Januari, 12 bulan menghidar sekaligus membiarkan badan dari terjangan dosa, berbuat baik demi amalan baik, atau bahkan sekedar perhatian karena punya amalan baik. 12 bulan pula dirundung duka dan kegelisahan karena masalah yang datang silih berganti, serta kekecewaan karena keinginan yang belum tercapai, dan adapula yang dikaruniai kebahagiaan dari langit, sehingga tak mampu menahan ledakan senyum dan tawanya
Sedih, Senang, Kecewa, Tawa, Tangis, dan sebagainya adalah ekspresi dari seorang insan yang lemah akibat dari segala kejadian yang menimpa. Itulah kodrat, tidak ada yang salah dari itu semua. Yang salah apabila kita tidak mampu merasakan hal tersebut.
Segala kejadian dari tahun ke tahun akan mengakibatkan satu hal yang sangat penting dari kehidupan kita ; Belajar. Belajar sama halnya dengan Makan dan Minum, tidak bisa berhenti atau dihentikan. Entah sampai kapan, tidak akan ada akhirnya, tidak kan ada batas kecukupannya. Belajar adalah proses yang meningkatkan, baik menjadi lebih baik atau lebih buruk, semua ada peningkatan. Tidak ada yang stagnan ketika belajar. Pasti akan berkembang dari waktu ke waktu. Begitulah manusia.
Yang menjadi masalah adalah, akan kemanakah tujuan belajar ini ? menjadi baik atau buruk ? semua pasti sudah tahu pilihannya. Dalam suatu ruang dan waktu berkembang adalah suatu hal yang mutlak, cepat ataupun lambat. Dan semua sudah tahu pilihannya. Satu hal yang membuat kita menjadi lambat adalah kesalahan yang selalu kita lakukan secara berulang ulang, kita seakan akan lupa sehingga terus terusan diulang, membuat perjalanan kita tidak efisien dan berat atau disingkat memperlambat. Apa yang harus dilakukan untuk melakukannya ? satu hal ; intospeksi diri.
Introspeksi adalah proses pengamatan terhadap diri sendiri dan pengungkapan pemikiran dalam yang disadari, keinginan, dan sensasi.  Introspeksi mepunyai arti yang sama dengan refleksi diri. Kita harus merefleksikan diri, mencari kesalahan diri (tapi yang biasa terjadi adalah mencari kesalahan orang lain), mengumpulkannya dan dipelajari kembali.
Proses apa yang harus dilakukan selanjutnya ? adalah revisi atau memperbaharui atau memperbaiki hingga menjadi lebih baik. Lebih banyak kesalahan yang ketahuan, maka makin banyak revisi yang dilakukan, makin lebih baik proses belajar, makin baik diri kita.
12 bulan pastilah bukan waktu yang cepat, banyak kesalahan, dosa, dan khilaf. Instrospeksi dan Revisi adalah hal wajib yang harus dilakukan jika ingin menjadi lebih baik. Bukankah kita adalah orang yang sial jika kita tidak bisa menjadi lebih baik ? maka dari itu mari membuat 12 bulan selanjutnya adalah 12 bulan yang lebih baik dari 12 bulan yang sebelum sebelumnya.
Mari tetap berkarya dan banyak berdo’a, kita manusia lemah dan tidak berdaya tanpa kuasa-Nya. Pengetahuannya apa yang akan terjadi di masa depan kita dan apa yang telah terjadi jauh sebelum lahirnya kita.

Mari menjadi lebih baik…..

Muhammad Haniff Al-Basyar
1 Januari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Follow The Author