10 Jan 2014

[Ulasan Buku] Rekayasa Sosial

Share it Please
Author : Jalaluddin Rakhmat (Kang Jalal)
Type   : Non Fiksi
 

Entah mengapa semenjak saya mulai menyukai kegiatan membaca, saya lebih bernafsu melahap buku berjenis non Fiksi. Diawali membaca Road to Allah, Quantum Learning, Belajar Cerdas, Madrasah Ruhaniah, Serial Cinta, dan lainnya. Sedangkan Fiksi hanya Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi. yah memang masih minim. Mungkin ini dikarenakan buku non Fiksi memiliki makna yang lebih dekat dengan kehidupan setiap orang, apapun pembahasan yang disuguhkan oleh buku tersebut. Walaupun buku buku Fiksi berisi tentang cerita cerita yang kebanyakan diambil dari pengalaman hidup orang orang atau pengarangnya, namun jelas buku buku non Fiksi memberi makna yang lebih dalam dan lebih melebarkan pembelajaran makna kepada para pembacanya.
Selain karena kedalaman dan pembelajaran makna yang dapat diserap, buku buku nonfiksi yang telah saya baca adalah hasil koleksi dari kedua orang tua saya, jadi mau tidak mau saya memiliki kebiasaan yang sama dengan orang tua saya ; belajar lewat buku.
Karangan dari Jalaluddin Rakhmat atau kang Jalal adalah buku yang paling sering saya jumpai ketika kembali menengok ke  lemari buku tempat koleksi Ortu saya berada. Mulai dari membahas tentang Agama, Pendidikan, hingga sosial politik. Rekayasa Sosial adalah salah satu dari sekian banyak bukunya yang membahas tentang sosial politik.

“Letakkan masalah sosial sebagai masalah sosial dan pecahkan secara sosial, tidak mungkin kita mengebirinya menjadi masalah individu”
Kata kata diatas adalah salah satu kutipan dari Rekayasa Sosial, Buku yang pertama dicetak pada pertengahan tahun 1999 ini mengulas tentang perubahan Era Orde Baru ke Reformasi pada waktu itu. Polemik yang terjadi dimasyarakat Indonesia, dimana bangsa Indonesia pada saat itu mendambakan perubahan kearah yang lebih baik, namun perubahan sosial yang  diharapkan mustahil dapat terjadi apabila kesalahan pikir masih menjebak. Didalamnya juga menjelaskan tentang perbedaan yang cermat dan tajam antara reformasi dan Revolusi, beliaupun memberikan korelasi serta wacana menarik yang diangkat dalam buku ini demi terciptanya Indonesia baru yang lebih baik.
Buku ini baik sebagai pegangan Mahasiswa masa kini, karna set up dalam buku ini berisi dasar dasar yang bisa membentuk pola pikir Dinamis Mahasiswa dan jauh dari hal hal yang bersifat kolot yang cocok untuk masa sekarang, walaupun buku ini umurnya sudah 14 tahun lebih namun sifatnya sangat universal. Seperti dilembaran awal pada buku ini yang menjelaskan 7 macam kesalahan berfikir dan hingga sekarang masih abadi di pelajari oleh mahasiswa diseluruh pelosok nusantara.
Klimaks pada buku ini adalah bagaimana beliau menanamkan proses pembentukan pola pikir yang baik secara dinamis dengan menunjukkan contoh contoh kasus terhadap pembahasan yang terkait, seperti pada pembahasan Makna Rekayasa Sosial yang membeberkan contoh pejabat yang melakukan penggelapan terhadap Raskin, Pembahasan Proses Perubahan Sosial memberikan hasil penelitian yang telah dilakukan di salah satu daerah di Bandung yang masyarakatnya melakukan kegiatan prostitusi di tempat ibadah di kampung mereka, Pembahasan  tentang Homo Orbaicus yang menjelaskan peristiwa tentara RI yang bersandiwara pada riuh Gerakan Aceh Merdeka di kejadian beberapa waktu lalu.
Cara berbahasanya yang berbelok belok dan banyak dihiasi dengan kata kata yang retoris namun tidak membuat pembaca bingung dengan makna dari kata tersebut. Inilah kelebihan setiap tulisan tulisan dari beliau, dipetakan dengan baik dan menggunakan tata bahasa yang tidak terlalu rumit dimengerti, walaupun isinya memang begitu rumit. saking bagusnya buku ini, saya biasa mengangguk angguk, menggeleng geleng, hingga tertawa sendiri sambil membaca buku ini. Membuat saya selalu penasaran sehingga melahap di semua sudut disetiap lembaran buku ini. Buku ini bisa kita jadikan rujukan yang akurat dalam hal pendalaman ilmu sosial khusunya bagi Mahasiswa yang tugasnya tidak jauh jauh dari masyarakat umum.
Bila akhirnya para Mahasiswa atau Pemuda Indonesia bisa memaknai dan merealitaskan apa yang dibahasakan pada buku ini,  para Mahasiswapun dapat memaknai pergerakan yang telah dilakukan selama ini dan kembali merealitaskan dalam bentuk aksi nyata kepada masyarakat. Karena pada hakikatnya pemuda punya potensi yang cukup besar untuk melakukan suatu gerakan perubahan, terlebih pada aksi perubahan sosial masyarakat. Dan secara rapih Kang Jalal telah memaparkan tujuan, makna, dan strategi strategi gerakan perubahan sosial dalam suguhan buku ini. Buku ini membuat kita merasa rindu untuk melakukan perubahan, di mulai dari merubah pola pikir kita sendiri lalu direalitaskan dalam kehidupan bermasyarakat.
Jujur saja saya banyak belajar dari buku ini dan buku buku beliau yang lainnya, pernah dalam satu buku yang pernah saya baca ada pernyataan “Bagi saya Kang Jalal adalah Guru, Guru yang tidak pernah bertatap muka langsung dengannya.” Dan saya sangat setuju oleh peryataan tersebut.

Ayam Ketawa

Makassar, 11 Januari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Follow The Author